Kabaroposisi.net, Sidoarjo – Sygma Research and Consulting (SRC), yang diwakili oleh Komisarisnya, Yuristiarso Hidayat, M.H., bertemu dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Ruang Tunggu VVIP Bandara Juanda. Pertemuan ini bertujuan menyamakan persepsi dan merumuskan pengusulan RM Margono Djojohadikusumo sebagai Pahlawan Nasional.
Dalam diskusi tersebut, Gus Ipul menegaskan pentingnya koordinasi yang erat dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas sebagai pengusul utama. “SRC mesti tetap menjaga komunikasi dengan Pemkab Banyumas, karena pengajuan gelar pahlawan RM Margono harus melalui Pemkab Banyumas sebelum diteruskan ke Pemprov Jateng dan Kemensos,” ujar Gus Ipul.
Selain koordinasi administratif, Gus Ipul menyarankan agar digelar agenda khusus di Banyumas, tempat kelahiran RM Margono. Agenda tersebut diharapkan dapat mengenalkan kembali sosok Margono kepada masyarakat setempat. “Mesti ada kegiatan seperti diskusi terbatas di Banyumas. InsyaAllah kalau diundang, saya siap hadir,” tambahnya.
Yuristiarso menyambut baik arahan tersebut dan mengungkapkan rencana SRC untuk mempopulerkan RM Margono melalui serangkaian kegiatan nasional. “Kami akan mengadakan diskusi ilmiah dan Focus Group Discussion (FGD) di berbagai daerah untuk memperkuat dukungan publik,” ujar Yuristiarso, yang juga pengurus PWI Jatim.
SRC juga melaporkan bahwa mereka telah menjalin komunikasi dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo, sebuah organisasi yang turut berfokus pada pelestarian warisan RM Margono. Menurut Yuristiarso, komunikasi ini melibatkan kajian historis yang memperkuat posisi RM Margono sebagai tokoh penting dalam sejarah ekonomi dan moneter Indonesia.
Gus Ipul mengapresiasi langkah SRC dan Yayasan Arsari, seraya berharap sinergi ini dapat mempercepat pengakuan nasional atas jasa RM Margono. “Dengan sinergi antara SRC, Pemkab Banyumas, Kementerian Sosial, dan berbagai pihak lainnya, upaya ini diharapkan memperkuat penghargaan bangsa terhadap perjuangan tokoh-tokoh yang berjasa,” ungkap Gus Ipul.
Tidak hanya berhenti pada RM Margono, SRC juga menyampaikan bahwa mereka tengah melakukan riset terhadap tokoh-tokoh lain yang kurang dikenal meskipun memiliki kontribusi besar bagi bangsa. Di antaranya adalah RM Sosrokartono, kakak kandung RA Kartini, yang dikenal melalui filosofi “Sugih Tanpo Bondo, Menang Tanpo Ngasorake.”
Selain itu, SRC juga menyoroti K’Tut Tantri, seorang penyiar Radio Pergerakan Arek-Arek Suroboyo asal Amerika Serikat yang berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan. “Riset ini bertujuan mengangkat nama-nama yang tenggelam agar tetap diingat sebagai bagian dari sejarah bangsa,” tegas Yuristiarso.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah staf Kementerian Sosial, termasuk Taufik Fathurrahman, mantan jurnalis Radio Suara Surabaya yang kini menjadi staf kepercayaan Gus Ipul. Diskusi berlangsung hangat dan produktif, menghasilkan berbagai rencana strategis untuk memperkuat langkah pengusulan gelar pahlawan.
Dengan dukungan berbagai pihak, SRC optimistis upaya pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk RM Margono Djojohadikusumo dapat berjalan lancar. Langkah ini menjadi bagian penting dalam menghargai tokoh-tokoh yang berkontribusi besar terhadap kemajuan Indonesia. (RYS)