Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia Sudaryono, B. Eng., MM., MBA. Pada Kunjungan Kerjanya di Kabupaten Banyuwangi hari Minggu 5 Januari 2025. Tepatnya di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Sirtanio yang ada di Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh.
Membawa angin segar untuk para petani, juga memberikan pekerjaan rumah kepada Bupati Banyuwangi. Dalam sambutannya Wamentan Sudaryono, juga sampaikan apresiasi atas prestasi yang dicapai oleh Jagoan Tani, Petani Melenial Banyuwangi dibawah binaan Kementerian Pertanian di Progran Yes.
Disampaikannya, bahwa Prabowo Subiyanto begitu dilantik sebagai Presiden. Dalam pidatonya di depan MPR disinggung dengan semangat berapi-api soal Ketahanan Pangan. Sehingga menurut Wamentan, adalah suatu kesempatan besar bagi siapapun yang mau dan serius ingin berusaha di bidang pertanian.
Dijelaskan bahwa Kementerian Pertanian sedang gencar-gencarnya mendorong peningkatan ekspor. Bahkan diharapkan setiap bulan ada rilise pelepasan ekspor ke luar negeri. Dari banyak komoditi khususnya dari petani-petani melenial, petani-petani muda binaan Kementerian Pertanian di Program Yes. Berikut ini kata Wamentan kepada Bupati Banyuwangi,
“Oleh karena itu bu Bupati, ini kan saya datang ke sini, saya gak mau saya datang ke sini hanya untuk jumpa dengan masyarakatnya oke, tapi saya gak mau ini prememory saja harus ada oleh-oleh, harus ada tindak lanjutnya”, ujarnya.
Wamentan Sudaryono untuk penyemangat, inginkan soal produk beras organik dicari jalan keluar ekspornya. Kemudian yang buah naga untuk ditingkatkan volumenya.
“Untuk berikutnya, kalau boleh saya ingin menantang ibu Bupati, tahun depan saya datang lagi. Kalau bisa sudah ada prestasi-prestasi baru yang dipamerkan ke saya. Sehingga membuat saya mau pergi datang lagi ke Banyuwangi”, lontarnya.
Berikut Wamentan mengaku dapat laporan memang Banyuwangi ini sektor pertaniannya juara. Oleh karena itu Wamentan persilahkan Bupati Banyuwangi sampaikan program apa yang memang ingin didukung dibantu oleh Kementerian Pertanian.
Diinformasikan juga oleh Wamentan khususnya kepada para petani. Pupuk subsidi sudah tersedia di bulan Januari dari sudah tersedia di kios-kios. Kuotanya ditambah 9,5 juta ton dan mekanismenya dipangkas tidak ada distributor. Dari PT. Pupuk Indonesia langsung kepada kelompok pengecer. Pengecer itu bisa pengecer itu sendiri, bisa dari Gapoktan yang membuat Koperasi, sehingga Gapoktan bisa jadi pengecer pupuk.
Soal irigasi, akan ada perbaikan dan pembangunan irigasi di Primer, Tersier dan Sekunder. Lagi-lagi disilahkan oleh Wamentan Bupati Banyuwangi. Melaporkan kepada Kementerian Pertanian irigasi yang mana yang perlu dilakukan perbaikan. Namun terkait itu kata Wamen, sudah ada surat edaran kepada semua Bupati dan Gubernur se Indonesia. Untuk mengusulkan irigasi mana yang harus diperbaiki.
Dulu pembangunan irigasi yang skala besar kewenangan pusat. Skala menengah kewenangan Provinsi, dan skala kecil kewenangan Kabupaten. Tapi sekarang kata Wamen, untuk atas dasar Ketahanan Pangan. Pemerintah Pusat melalui Intruksi Presiden (Inpres), menginstruksikan kepada Kementerian PU dan Kementerian Pertanian, semua itu boleh diperbaiki oleh Kementerian Pusat.
Wamentan juga mengaku coba buka akses pengaduan melalui nomer kontak pribadinya. Ternyata ada sekitar 20 ribu aduan yang masuk. Rata-rata komplin urusan pertanian urusan bibit, pupuk, air, harga panen. Angin segarnya kata Wamentan, sudah diputuskan oleh Presiden dua tiga hari yang lalu. Harga Gabah Kering Giling (GKG) ditentukan oleh Pemerintah paling murah harus dibeli 6 ribu 5 ratus per Kg. Untuk jagung harganya 5 ribu 5 ratus per Kg. Kalau panen raya pihak swasta atau pengusaha lokal tidak bisa ambil. Maka Bulog wajib menyerap semua hasil panen yang tidak mampu diserap oleh pasar.
“Di tahun-tahun ini dan Insyaallah lima tahun kedepan Presidennya Pak Prabowo. Pangan dan pertanian ini menjadi prioritas. Banyuwangi yang kita kenal juga sebagai salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Timur juga Indonesia ini semoga terus tetap eksis. Saya titip bu Bupati, alih fungsi lahan pertanian menjadi peruntukan lain mohon untuk segera ditekan. Jangan sampai sawah-sawah kita berubah jadi perumahan, sawah-sawah kita jadi real estate, sawah-sawah kita jadi ini dan itu yang peruntukannya tidak lagi untuk pertanian”, pinta Wamentan kepada Bupati Banyuwangi.
Akhiri sambutannya Wamentan sampaikan ungkapan, “Orang bisa hidup tanpa motor, orang bisa hidup tanpa ini dan itu. Tapi saya kira tidak ada manusia satupun yang bisa hidup tanpa makan”, tutupnya. (r35).