Gegara Tak Dapat Restu Dari Orang Tua, Sapi’i Nekat Bawa Kabur Jamilah

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Dinikahinya Seorang pemuda bernama Sapi’i Bin Buang, punya kekasih bernama Jamilah Bin Solihin, yang keduanya adalah warga Desa yang berbeda di wilayah Kecamatan Singojuruh. Keduanya saling mencintai dan sudah lama menjalin hubungan asmara. Suatu ketika, Solihin bersama istrinya ngobrol tentang keinginannya agar Jamilah putrinya segara berumah tangga. Solihin dan istrinya berharap sekali Jamilah putrinsekali laki-laki yang meminangnya.

Tanpa lama lagi Solihin dan istrinya sampaikan keinginannya itu kepada Jamilah. Jamilah mengamini keinginan kedua orang tuanya agar segera menikah. Jamilah pun ditanyak oleh Solihin, “Apakah sudah ada laki-laki yang menyukai kamu, saya ingin kamu segera berumah tangga”, tanya Solihin pada putrinya . Jamilah menjawab pertanyaan ayahnya dengan wajah tersipu malu dan sedikit ada rasa takut.

Jamilah menjawab sudah ada, dan mengakui sejak lama menyukai laki-laki yang berhasil mencuri hatinya. Solihin dan istrinya senang mendengar jawaban anaknya ada laki-laki yang menyukainya. Namun ketika ditanya siapa nama laki-laki itu, Jamilah tidak berani menyebut namanya. Karena terus dipaksa, akhirnya Jamilah pun berani sebut nama laki-laki yang disukainya, disebutlah nama Sapi’i anaknya Buang. Mendengar nama Sapi’i anaknya Buang, Solihin dan istrinya sontak marah, dan mengatakan tidak setuju. Karena memang Solihin kaya raya, melontarkan kata-kata hinaan kepada Buang yang memang hidupnya sederhana.

“Saya tidak setuju kalau kamu menikah dengan Sapi’i anaknya Buang, mereka tidak selevel dengan kita, mau dikasih makan apa kamu jadi istrinya Sapi’i. Pokoknya saya tidak setuju, titik”, lontar Solihin kepada Jamilah.

Mendengar pernyataan kedua orang tuanya tidak setuju bila dirinya menjalin asmara dan ingin menikah dengan Sapi’i, Jamilah sedih. Suatu waktu Jamilah bertemu dengan Sapi’i, diceritakanlah tentang orang tua Jamilah yang tidak merestui hubungannya itu. Namun karena cinta Jamilah kepada Sapi’i sudah kelewat batas, Jamilah minta kepada Sapi’i untuk membawa kabur dirinya. Saling sepakat akhirnya Sapi’i pun bawa kabur Jamilah ke rumahnya. Buang dan istrinya bingung mengetahui anakanya membawa seorang perempuan ke rumahnya.

Tanpa pikir panjang Buang pun minta tolong kepada suadranya sebut saja bernama Warsono dan Kepala Dusun, untuk mendatangi Solihin menyampaikan kabar keberadaan putrinya yang dibawa pulang oleh Sapi’i ke rumahnya. Singkat cerita Warsono dan Kepala Dusun bertemu dengan Solihin dan isyrinya, dan disampaikanlah kabar bahwa Jamilah putrinya ada di rumah Buang dibawa kabur Sapi’i. Dasar Solihin dan istrinya tidak suka anaknya berhubungan dengan Sapi’i anaknya Buang. Solihin lepas kendali marah membuat Warsono dan Kepala Dusun ketakutan.

Namun Warsono dan Kepala Dusun tetap memberanian diri dan memberikan pemahaman kepada Solihin dan istrinya. Bahwa anaknya bernama Jamilah akan dinikahi oleh Sapi’i, keduanya saling menyukai mungkin sudah jadi takdir jodoh keduanya. Meski sedikit berontak dan dengan berat hati, Solihin dan istrinya akhirnya luluh menyetujui putrinya Jamilah menikah dengan Sapi’i. Menghindari adanya fitnah, saat itu pula baik Solihin juga istrinya dan utusan keluarga Buang, menetapkan hari dan tanggal pernikahan Sapi’i dengan Jamilah.

Itulah kisah yang ditampilkan dalam Pragmen di acara Festival “Padhang Ulanan” oleh Korwilker Satdik Kecamatan Singojuruh di Pendopo Kecamatan, yang angkat tema “Kawin Colongan”, Sabtu 26 April 2025 kemarin. Panitia Penyelenggara juga Sutradara, menyampaikan permohonan maaf, bila dalam cerita Pragmen tampilannya. Ada kesamaan penyebutan nama dan alamat pemeran dalam lakon Pragmen berjudul “Kawin Colongan ” tersebut.(r35).

Pos terkait