Aksi Demo AMPB Tuntut Keadilan Dan Transparansi Rakruetmen Tenaga Kerja Oleh Managemen PT. SGN

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Aliansi Masyarakat Peduli Banyuwangi (AMPB) Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi. Rabu 30/4/2025 gelar aksi damai ke Pabrik Gula (PT. SGN) yang berada di sekitar area Perkebunan PTPN XII Kalirejo Desa Karangharjo. Ratusan masyarakat dan puluhan Aktivis Banyuwangi hadir dan  terlibat dalam aksi menyuarakan aspirasi.

Aksi damai yang dikoordinatori oleh Rifki Alamudi (Kiki) dan Joko Prasetyo itu, menyampaikan tuntutan terkait keadilan dan transparansi Pabrik Gula (PT.SGN) dalan hal rekruetmen tenaga kerja. Menurut Joko dalam orasinya, di Glenmore banyak warga terutama anak-anak muda yang nganggur. Disebutya sebagai korban ketidakadilan dan ketidaktransparasian oleh pihak Managemen Pabrik Gula (PT.SGN). Padahal kata Joko, banyak warga Glenmore yang memiliki kemampuan dan latar belakang pendidikan yang tinggi.

Joko bahkan sedikit bermain kata sindiran menggambarkan keterpurukan warga Glenmore, dengan mengatakan,

” Yang diproduksi oleh PT. SGN adalah buah Tebu, Tebu itu manis rasanya, tapi sayangnya sejak Pabrik Gula ini berdiri di sini masyarakat Glenmore tidak pernah merasakan dampak manisnya”, lontar Joko dalam orasinya.

Mohammad Taufan alias Ifan sebagai orator pendukung aksi, dalam orasinya soroti soal dampak lingkungan. Yang mana sejak adanya Pabrik Gula, banyak perkebunan yang harus alih fungsi lahan. Dan akibat dari alih fungsi lahan besar-besaran, bencana banjir datang dan ratusan unit rumah warga Kalibaru jadi korbannya. Ifan juga klarifikasi adanya tudingan kepada peserta demo adalah kelompok preman.

“Saya dengar informasi bahwa ada yang menyebut kami menyampaikan aspirasi adalah kelompok preman. Mana ada preman menyuarakan aspirasi masyarakat, justru preman yang sesungguhnya adalah mereka oknum-oknum yang dholim, KKN, dan merampas uangnya rakyat”, ungkap Ifan dengan nada bertensi.

M. Yunus Wahyudi sang Harimau Blambangan memberikan worning kepada pihak Managemen PT. SGN. Aktivis yang mengaku bolak-balik masuk penjara gara-gara getol melawan pejabat korupsi itu. Mengingatkan agar pihak Managemen PT.SGN bisa selesaikan apa yang jadi tuntutan AMPB dan masyarakat Glenmore. Kalau tidak kata Yunus, maka akan dibongkar semua data-data dugaan ketidakberesan Managemen Pabrik Gula PT.SGN itu.

Para orator pendukung yang lain Masyhuri dari BCW termasuk salah satu perwakilan warga asli terdekat lokasi Pabrik Gula, menyampaikan aspirasinya soal CSR yang belum pernah dirasakan masyarakat. Dikeluhkan juga sekolahkan dan kuliahkan anaknya mati-matian setelah lulus ngelamar kerja sulit. Sementara Rojikin selaku Kepala Desa Spanjang dipaksa oleh peserta aksi untuk memberikan kesaksian seperti apa Pabrik PT. SGN itu bisa berdiri di Glenmore.

Sekilas Rojikin jelaskan bahwa proses pendirian Pabrik PT. SGN sangat panjang, mulai dari soal study kelayakan lokasi, ketersediaan bahan baku, rekruetmen tenaga kerja, CSR dan seterusnya. Oleh karena itu kata Rojikin, minta kepada pihak Managemen, untuk mempertimbangkan aspirasi yang disuarakan oleh AMPB. Tegas Rojikin, bahwa warga dan Aktivis Glenmore sampai melakukan aksi, bukan tanpa alasan pasti ada sesuatu yang dirasa kurang benar.

Singkat cerita pihak Managemen PT. SGN berkenan menerima perwakilan peserta aksi untuk melakukan mediasi, dengan pengawalan aparat kepolisian Polresta Banyuwangi dan Polsek setempat serta TNI. Perwakilan aksi diterima oleh Sugondo (General Manager) dalam sebuah ruangan didampingi para staf yang lain dalam kawalan ketet aparat keamanan (Polisi). Setelah mendengarkan aspirasi dari perwakilan AMPB Joko Prasetyo dkk. Pihak Managemen PT. SGN memberikan tanggapannya yang mana terkait penyerapan tenaga kerja di Pabrik Gula. Daftar dan data tenaga kerja tercatat dengan jelas, baik komposisi masyarakat atau warga sekitar yang bekerja di Pabrik Gula.

Dijelaskan oleh Sugondo (General Manager PT. SGN) bahwa untuk di Pabrik Gula di Banyuwangi ini total karyawan ada sebanyak 634 orang, yang dari dalam Banyuwangi ada 589 atau sekitar 93 % yang dari luar Banyuwangi ada 45 orang atau sekitar 7 %. Dijelaskan untuk pekerja yang dari dalam Banyuwangi adalah dari beberapa Desa dan Kecamatan sekitar. Sementara untuk dari sekitar wilayah ring 1 disebutkan ada 501 orang. Sementara soal CSR sudah dikeluarkan melalui kegiatan-kegiatan seperti santunan anak Yatim dan lain, dan berjanji akan ditingkatkan lagi soal pemberian CSR bila Pabrik Gula mengalami peningkatan hasil produksinya.

Namun demikian dari pihak AMPB tidak menerima begitu saja atas apa yang disampaikan oleh pihak Managemen PT. SGN. Joko Prasetyo dkk minta apa yang disampaikan oleh pihak Managemen baik soal tenaga kerja dan CSR disertai dengan data tertulis dan konkrit. Satu permintaan AMPB yang dikabulkan yaitu soal melibatkan tokoh masyarakat dalam hal pengawasan rekruetmen tenaga kerja demi transparansi. Untuk itu akan diagendakan lagi audiensi khsusus antara pihak Managemen PT. SGN dengan perwakilan AMPB. Pasalnya dalan mediasi antara AMPB dengan Managemen SGN tidak ada titik temu. Secara keseluruhan jalannya aksi damai oleh AMPB berjalan lancar aman terkendali tidak ada anarkis. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *