Ritual Ider Bumi Adat Kebo-Keboan Alasmalang, Manarik Berpadunya Antara Kesakralan dan Kemeriahan

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Kegiatan Tradisi Ritual Ider Bumi Kebo-Keboan Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi – Jawa Timur. Yang ditunggu-tunggu gelarannya oleh masyarakat seantaro terlaksana sudah pada Minggu 6 Juli 2025. Ribuan pengunjung baik dari dalam dan luar kota bahkan wisatawan asing, tumpah ruah nonton tradisi Ritual Ider Bumi Kebo-Keboan Alasmalang yang sudah melegenda itu.

Kehadiran Bupati diwakili oleh Dwi Yanto (Asisten Perekonomian dan Kesra Pemkab Banyuwangi). Sehubungan Bupati sambut dan dampingi Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka ke ASDP Banyuwangi terkait musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di selat Bali. Tampak pula kehadiran unsur Forkopimda, Kadispar Banyuwangi Taufiq Rahman, Camat Singojuruh Drs. Anas Sugiarto, Kapolsek Singojuruh AKP Achmad Rudy, SH, Danramil 0825/13 Singojuruh Kapten Inf. Edi Supriono. Dan para tamu undangan lain yang awak media tidak bisa sebut satu per satu.

Bacaan Lainnya

Pantauan awak media prosesi ritual Ider Bumi Kebo-Keboan Desa Alasmalang sakral namun juga menarik untuk ditonton. Karena Panitia penyelenggara konsep rangkaian kegiatan dengan baik sehingga kesan kemeriahannya juga luar biasa. Tak ayal bila kegiatan Tradisi Ritual Kebo-Keboan Desa Alasmalang gaugnnya bukan hanya menasional melainkan rambah manca negara.

Kepala Desa Alasmalang H. Abdul Munir pada kesempatan tersebut dalam sambutannya menyampaikan. Bahwa berkumpulnya dipelaksanaan ritual adat Kebo-Keboan punya makna yang sangat penting.

“Hari ini kita berkumpul melaksanakan ritual adat Kebo-Keboan yang merupakan warisan budaya, yang bagi kita ritual ini memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Kami sebagai Kepala Desa Alasmalang, merasa bangga dan bersyukur, bahwa ritual adat Kebo-Keboan ini masih terus dilestarikan dan dilaksanakan dengan baik oleh warga Dusun Krajan secara turun temurun”, lontarnya.

H. Abdul Munir selaku Kepala Desa berharap, kegiatan ritual Kebo-Keboan bisa menjadi simbol kekuatan dan kebersamaan masyarakat Desa Alasmalang. Serta bisa meningkatkan kesadaran akan betapa pentingnya melestarikan budaya dan tradisi leluhur. Karenanya, diucapkan terima kasih atas kerja keras Panitia dan semua lapisan masyarakat. Diakuinya bahwa suksesnya acara ritual adat Kebo-Keboan itu karena dukungan semua masyarakat Desa Alasmalang.

Dwi Yanto (Asisten Perekonomian dan Kesra Pemkab Banyuwangi), dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf. Atas berhalangannya Bupati Banyuwangi di acara ritual Kebo-Keboan itu. Dikatakannya bahwa Bupati sedianya ingin menghadiri acara Ritual Adat Kebo-Keboan Alasmalang. Namun karena ada kunjungan mendadak Wakil Presiden RI ke ASDP Banyuwangi sehubungan dengan musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya ke Ketapang.

Atas nama Pemerintah Daerah Dwi Yanto, mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya acara ritual adat Kebo-Keboan ini. Diharapnya kegiatan adat Kebo-Keboan tidak hanya sekedar kegiatan rutinitas saja.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bukan sekedar sebuah rutinitas saja. Kebo-Keboan adalah simbul, simbul pekerja keras, simbul semangat hidup. Dan warga Alasmalang bisa mengambil pelajaran dari sifat hewan kerbau yang pekerja keras dan energik. Khusunya yang petani, jadilah petani yang tangguh dan tidak mudah menyerah”, ujarnya.

Dwi Yanto juga mengatakan kegiatan ritual adat Kebo-Keboan yang dominan kaitannya dengan pertanian. Seolah nyambung dengan kegiatan beberapa waktu sebelumnya di Rumah Adat Kebo-Keboan Alasmalang yang didatangi oleh 10 orang Profesor dari IPB. Yaitu acara Peluncuran beras Biofortifikasi Sunwangi yang mana disebutnya yang pertama kali di Indonesia adalah Banyuwangi dan kebetulan juga tempatnya di Desa Alasmalang.

Selanjutnya Dwi Yanto menyampaikan pesan kepada H. Abdul Munir selaku Kepala Desa Alasmalang. Karena di Desa Alasmalang ada lembaga adat, jangan sampai acara ritual Kebo-Keboan selesai kemudian selesai tidak ada kelanjutan dan perkembangannya. Dwi Yanto meminta, kalau bisa Rumah Adat Kebo-Keboan yang ada di Desa Alasmalang dibranding menjadi rumah singgah bagi Turis-Turis asing. Dikemas sedemikian rupa, agar punya daya tarik dan punya nilai ekonomi. (r35).

Pos terkait