Kabaroposisi.net | Magetan – Bersih Desa merupakan salah satu upaya Pelestarian Budaya, yang mana masih menjadi salah satu kearifan budaya lokal yang sudah berabad-abad berkembang pada masyarakat, khusunya budaya Jawa.
Secara simbolis, Pemerintah Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, hingga saat ini masih memegang teguh budaya tersebut. Terlihat di salah satu Punden (tempat Keramat) “Kembang Gedhe” telah dilaksanakan pagelaran Seni Reog.
Senada dikatakan Kepala Desa Dadi, Sarmin, dengan adanya pagelaran seni reog ini sebagai wujud pelestarian budaya yang sudah turun temurun dilaksanakan setiap satu tahun sekali di Bulan Muharram atau Suro di penanggalan Jawa.
“Kebetulan, secara penanggalan Jawa hari ini masuk di hari Selasa Kliwon bertepatan di Bulan Suro, kita sudah lama mempercayai dan terus melaksanakan Pagelaran Reog di Punden Kembang Gedhe sini dan esoknya melakukan menyembelih satu ekor kambing Kendit “ucapnya, Selasa (22/7/2025)
Menurutnya, acara ini tidak hanya menjadi sarana pelestarian budaya, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar warga dan menambah wawasan masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya lokal.
“Maka, inti dari tradisi ini adalah menguri-nguri kebudayaan, khususnya di Desa Dadi, jangan sampai kita melupakan sejarah. Sebab, dengan tradisi seperti ini salah satu bagian dari perjalanan kita guna membangun sebuah peradaban, dan dengan adanya hal semacam ini,”tambahnya
Lebih lanjut, dengan adanya kegiatan seperti ini pihaknya berharap semoga seluruh Masyarakat Desa Dadi bisa selalu mendapatkan berkah dan hidayah dari Allah SWT, dan semoga masyarakat Dadi kedepan bisa lebih sejahtera lahir dan batinnya.
“Ini adalah istilah leluhur yang adiluhung yang intinya adalah agar adanya sinergi antara adat istiadat dan ajaran agama bisa seiring dalam menjadikan Desa Dadi yang semakin sejahtera, tanpa terkecuali warga dan masyarakat khususnya Desa Dadi mengharapkan keberkahan, keselamatan, kesehatan serta di jauhkan dari mara bahaya,”pungkasnya. (Pri⁹⁹)