Kabaroposis.net.
PASURUAN,- Seorang Wartawan Inisial “AD” dari Media online dan cetak Harian Nasional Biro Pasuruan, datangi Kantor Polisi melaporkan seseorang oknum pengelola SPBU diwilayah Desa Kedungbako, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Laporan yang di sampaikan oleh “AD” (korban), terkait adanya dugaan pelecehan kepada profesi Wartawan, yang dilakukan oleh Oknum yang disebutnya sebagai Pengelola SPBU Kedungbako inisial “YD”. Dengan lantaran “YD” membuang ID card/KTA/kartu identitas Junalis/Wartawan ke lantai yang kurang lebih berjarak 2 (dua) sampai 3 (tiga) meter didepan meja kerja “YD”.
Kejadian bermula ketika sejumlah awak media online dan cetak harian serta mingguan hendak melakukan klarifikasi ke pihak SPBU, yakni terkait adanya informasi atau rumor yang berkembang ditengah masyarakat bahwa di SPBU tersebut diduga telah melayani konsumen atau pembeli BBM diluar aturan kapasitas. (14/11/19)
“Saya dan teman teman mau klarifikasi dan meminta tanggapan terkait rumor yang beredar, bahwa di SPBU tersebut diduga telah melayani pembelian BBM ke konsumen diluar aturan. Saat itu kita baru mau mengenalkan diri bahwa kita dari wartawan, dengan menyodorkan ID Card dan spontanitas ID Card saya dibuang/dilempar ke lantai dengan cara dicutat menggunakan handphone miliknya”. Kata “AD”, salah satu jurnalis yang kartu identitasnya dilempar oknum SPBU tersebut.
Tidak hanya itu, ketika sejumlahmau berpamitan dan mencoba bersalaman, oknum “YD” memilih menolak untuk bersalaman. Tidak terima atas perlakuan yang tidak etis itu, akhirnya “AD” bersama rekan wartawan lain bergegas pergi dan langsung menuju ke Polsek Rejoso.
“Kita tidak terima dengan sikap dan perilaku oknum tersebut, karena selain mentang mentang dia juga telah membuang pres card saya dengan cara seperti itu. Jelas ini suatu penghinaan terhadap simbol jurnalis atau wartawan, dan saya ingin kasus ini lanjut sebagai pertanggungjawaban”. Tegas “AD”.
Bahkan ketika ditanya Kapolsek setempat, alasan “YD” melempar ID Card milik wartawan. Menurut keterangan sejumlah saksi dari awak media yang ada menjawab, bahwa “YD” merasa benci karena dicerca pertanyaan terkait rumor di SPBU tersebut.
“Seolah dia mentang mentang, dan saat dipanggil pihak kepolisian tanpa ada sopan santun spontan dia (YD) langsung nyeret kursi lalu duduk begitu saja. Terus ketika pulang dari Polsek dia (YD) bilang “Silahkan anda jalankan profesi anda, saya jalankan profesi saya. Dan bila hal ini mau dilanjut silahkan”. tutur “AD”.
Sementara dari pihak Polsek Rejoso mengatakan, bahwa pihaknya telah memproses pengaduan tersebut dan sudah dilakukan pemanggilan terhadap oknum “YD”.
“Saksi sudah membuat surat pengaduan ke Polsek dan semua kita mintai keterangan dari kronologinya seperti apa. Dan kita sudah lakukan pemanggilan terhadap kedua belah pihak untuk dimintai penjelasan”. Ujar Bripka Putra Yudi.
Dirinya juga menambahkan kaitan keberlanjutan kasus tersebut, pihaknya akan menunggu kedua belah pihak yang terkait.
“Berdasarkan dari pengaduan nanti seperti apa kita belum tau, apakah kasus ini dilanjutkan secara kekeluargaan atau gimana belum tahu”. Tukasnya.
Sampai berita ini ditayangkan, belum ada penjelasan resmi kaitan dengan alasan pastinya kenapa pihak “YD” membuang/melemparkan ID Card milik wartawan yang mau klarifikasi ke pihak SPBU, dikarenakan kasus tersebut masih dalam proses hukum Polsek Rejoso, Pasuruan Kota (pi87)
