Aroma Kompetisi Menuju Kursi Jabatan Ketua ASKAB, Mulai Merebak

Kabaroposisi.net (Banyuwangi)

Dalam beberapa hari terakhir ini aroma kompetisi menuju jabatan Ketua ASKAB mulai merebak. Yang mau tidak mau membuat para Kepala Desa se Kabupaten Banyuwangi mulai tebak – tebak buah semangka. Informasi yang diterima media sementara ada tiga nama calon diantaranya Mura’i Ahmad, SE.,SH Kades Gumirih, Anton Sujarwo, SE Kades Aliyan, dan Toni Kades Sumberarum.


Mura’i Achmad.SE Kepala Desa Gumirih Kecamatan Singojuruh

Informasi lebih lanjut media gali dari Kepala Desa Gumirih Mura’i Ahmad, SE.,SH yang diketahui selama ini pegang komando organisasi yang namanya ASKAB pasca dijabat Ketua sebelumnya Agus Tarmidi semasa menjabat selaku Kades Wonosobo. Mura’i Ahmad membenarkan akan adanya agenda besar yaitu Pemilihan Ketua ASKAB di penghujung tahun 2020 tepatnya adalah Muskab dengan agenda utama adalah Pemilihan Ketua ASKAB periode 2020 – 2025 bertempat di Hotel El Royal pada tanggal 08 Januari 2020.

“Saya berharap pemilihan Ketua ASKAB nanti berjalan demokratis dan fair tidak ditunggangi atau steril dari kepentingan politik. Siapapun yang terpilih nanti itu adalah yang terbaik dan wajib kita dukung program – programnya ke depan menuju ASKAB yang lebih baik bermartabat, dan bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi saudara – saudara saya semuanya Kepala Desa se Kabupaten Banyuwangi”, ungkap Mura’i Ahmad, SE.,SH.

Nur Fatoni Kepala Desa Sumberarum Kecamatan Songgon

Kepala Desa Sumberarum Kecamatan Songgon yang akrab dengan panggilan nama Toni, salah satu bakal calon kandidat yang akan berkompetisi menuju kursi jabatan selaku Ketua ASKAB. Saat dikonfirmasi via WhatsApp – nya Kades Toni merespon singkat terkait rencana pemilihan Ketua ASKAB. Bahwa pemilihan Ketua ASKAB direncanakan pada tanggal 8 Januari 2020 bertempat di Hotel El Royal. Mekanisme pilihan dipilih vooting tertutup (vooter ) yaitu para kepala desa, dan Toni mengaku salah satu kandidiat yang sudah masuk lima besar lolos sebagai calon.

Sementara Kepala Desa Aliyan Anton Sujarwo, SE yang kabarnya salah satu kandidat dari wilayah Kecamatan Rogojampi membenarkan adanya agenda Pemilihan Ketua ASKAB tersebut. Ketika dikonfirmasi sejauh mana tentang ASKAB, Kades Anton Sujarwo memberikan keterangannya.

“Intinya seorang Ketua Askab harus bisa merangkul semua elemen yang ada di seluruh Kabupaten Banyuwangi. Jadi mereka adalah mitra kita dengan komunikasi baik insyaallah akan menjadi sesuatu yang baik. Tentunya Askab adalah sebagai jembatan di mana terkait sesuatu kebutuhan keperluan apapun itu yang terkait dengan Pemerintahan Desa Askab sudah barang tentu sebagai motivasi, motivator, jembatan untuk menyampaikan ke Pemerintah Daerah, ataupun Provinsi maupun pusat”, terangnya Senin 30/12/2019.


Anton Sujarwo Kepala Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi.

Kades Anton juga mengaku utamakan solidaritas antar teman – teman, rasa kekeluargaan, komunikasi yang baik. Kades Anton yakin dengan niatan yang baik niatan, yang ikhlas untuk membesarkan organisasi Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi dengan niat tulus saya yakin Banyuwangi semakin solit. Kades Anton juga berharap teman – teman Kades akan semakin kompak,

“Semua adalah saudara siapapun nanti yang menang itu adalah saudara kita. Yang wajib kita dukung program – program yang sesuai dengan peraturan yang ada. Tentunya yang tidak kalah penting, kita ini (Askab) adalah rumah besar tempat komunikasi antara teman – teman dan tentunya kita akan selalu memperhatikan dan mensupport takkala ada dari keluarga kami ada sesuatu permasalahan terkait di Pemerintahan Desa. Askab wajib hadir di situ sebagai tempat sharing memberikan solusi yang baik tentunya dengan komunikasi yang baik”, pungkasnya.

Salah satu Kepala Desa senior yang enggan disebut namanya menanggapi akan adanya Pemilihan Ketua ASKAB. Menyampaikan harapannya, bahwa siapapun yang akan maju berkompetisi jadi Ketua ASKAB. Diharapkan tidak termotivasi karena ingin jadi orang berpengaruh, popularitas, dan sekedar kebanggaan berjuluk Ketua. Karena dibutuhkan sikap dan kepribadian yang bisa diterima oleh banyak pihak, punya akses kuat dengan semua lini baik di tingkat daerah sampai pusat. Dan mampu mengayomi, memperjuangkan, inovatif, serta bisa memberi dan mencari solusi ketika Kepala Desa dalam kondisi tertentu. (rh35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *