Kabaroposisi.net (Banyuwangi)
Usai mendampingi Kasi Penumbuhan Wirausaha Baru Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Banyuwangi. Pada acara pembukaan kegiatan pelatihan kerjainan dari kain flanel di Balai Desa. Kepala Desa Singolatren Apandi langsung bergeser ke Dusun Blumbang pantau kegiatan Pos Yandu.
Banyak hal yang dibahas Kepala Desa Apaandi dengan dokter intensif Nadila dan bidan dua Purwaningsih di Balai Dusun Blumbang. Mulai dari membahas perkembangan kesehatan warganya, dan mempertanyakan sarana prasarana Pos Yandu. Kepala Desa Apandi meminta kepada Kader Pos Yandu untuk selalu koordinasi bila ada hal-hal yang penting baik terkait kondisi kesehatan ibu-ibu hamil, balita, dan lansia.
“Seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya di rapat-rapat. Saya selaku Kepala Desa tidak akan mau ketinggalan informasi terkait kondisi warga Desa Singolatren. Sebagaimana disampaikan oleh bapak Bupati, Pemerintah Desa harus peka terhadap perkembangan kesehatan warganya. Jangan sampai ada warga yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik hanya karena tidak ada biaya. Oleh karena itu saya sengaja datang setiap ada kegiatan Pos Yandu di Dusun-Dusun, untuk gali informasi tentang kesehatan ibu-ibu hamil, balita, dan lansia”, tuturnya saat dikonfirmasi.
Sementara Bidan Purwaningsih selaku petugas yang membawahi wilayah Desa Singolatren kepada awak media menyampaikan.
“Kalau untuk Pos Yandunya alhamdulillan berjalan dengan baik. Untuk peralatan memang ada sedikit yang perlu perbaikan karena memang sudah lama kita pakai, dan sudah kami komunikasikan dengan Pak Kepala Desa. Selama ini kalau ada balita akan selalu ditimbang jadi akan ketemu yang naik berapa yang turun kita ketahui. Kalau ada yang mengalami penurunan berat badan karen kurang gizi kami berikan makanan tambahan untuk perbaikan gizinya. Alhamdulillah untuk kasus kekurangan gizi di Desa Singolatren mengalami penurunan artinya semakin baik”, urai Bidan Purwaningsih
Harapannya ke depan karena ada stratanya, mulai dari madya, mandiri, meningkat menjadi paripurna. Tentu harus ditunjang dengan sarana prasarananya yang memadahi, status gizi, dan sumberdaya masyarakat. Untuk menuju capaian-capai tersebut menurut Bidan Purwaningsih perlu adanya pelatihan-pelatihan. Sementara untuk kasus stanting di Desa Singolatren ada tapi tidak terlalu signifikan.
Beda dengan Kader Pos Yandu Desa Singolatren Nurjannah yang memberikan keterangannya lebih kepada persoalan insentif Kader. Nurjannah berharap ke depan insentif Kader Pos Yandu ditambah disesuaikan dengan kinerja Kader di lapangan. (rh35/ktb).