Atim, Kais Rejeki Dari Berselfie Kebo-Keboan Di Pasar Wit-Witan

Kabaroposisi.net (Banyuwangi)

Ritual adat “Kebo-Keboan” tiap tahunnya yang digelar di Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Bukan hal aneh ketika saat pelaksanaannya ramainya bukan main, dibanjiri pengunjung dari berbagai daerah di Banyuwangi.

Salah satu kegiatan yang punya daya tarik tersendiri bagi pengunjung adalah tampilan puluhan orang yang di mack-up hitam legam sekujur tubuhnya, kemudian bermahkota tanduk hewan kerbau yang kemudian disebut dengan nama “Kebo-Keboan”. Wajah seram dan tingkahnya yang menirukan seolah kerbau mangamuk bahkan ada yang kesurupan. Membuat pengunjung kalang kabut berlarian takut-takut senang menikmati kondisi itu.

Tapi “Kebo-Keboan” yang terlihat di Pasar Wit-Witan Alasmalang tiap hari Minggu beda dengan yang ada saat ritual ada “Kebo-Keboan”. Tampilan tetap seram namun bersahabat, buktinya mereka justru diajak berselfie oleh pengunjung mulai dari anak-anak hingga yang dewasa. Dari tiga anak muda Desa Alasmalang berpenampilan “Kebo-Keboan” itu salah satunya bernama Atim warga Dukuh.

Saat dikonfirmasi Atim mengaku mendapat penghasilan ratusan ribu rupiah dari hasil berselfie dengan pengunjung. Hal tersebut diperoleh dengan cara pengunjung yang mengajak berselfie dengan sukarela menaruh uang di sebuah kotak kardus sebagai upah menjadikan diringan beground foto bersama (selfie). Bisa dibilang keberadaan pasar wit-witan membawa berkah kepada Atim dan kawan-kawannya.

Salah satu tokoh di pasar wit-witan yang akrab dengan sebutan nama Pak Selo, menuturkan bahwa adik-adik yang rela merias diri sedemikian rupa itu tentu tidak mudah baik dari sisi moral dan tidak semuanya bisa menirunya. Setidaknya patut diapresiasi karena mereka selain bisa kais rejeki, juga bagian dari nguri-nguri budaya di desanya agar tetap dikenang di dikenal bahwa adat ritual “Kebo-Keboan” Desa Alasmalang tetap lestari. (rh35/ktb).

Pos terkait