Program Bantaun Sembako oleh Pemerintah diduga Menjadi Aset Bulanan Agen.

Probolinggo,kabaroposisi.net,- Transformasi Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) pada Program Sembako dengan dinaikannya anggaran per-KPM (Kelompok Penerima Manfaat) yang sebelumnya pada Tahun 2019 Rp.11000 per-KPM di Tahun 2020 menjadi 150000 Per-KPM, di kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur, mulai di cairkan semenjak bulan Februari. 09/03/2020

Namun, bertambahnya Anggaran diduga syarak adanya kongkalikong permainan harga dan terkesan adanya Indikasi pengambilan kesempatan dengan mengambil keuntungan dari Program Sembako oleh Pemerintah.

Kepada awak media Kabar oposisi Probolinggo, Kelompok Penerima Manfaat (KPM) di wilayah kecamatan Banyuanyar. mengatakan, dalam penerimaan bantuan Sebako dengan nilai Saldo Rp.150.000,- dirinya mendapatkan Beras: 10 kg. Daging ayam 1/4kg. Telur: 12 butir. 2. batang Tempe. 1 buah naga. Sayur: oyong/langker 3 buah. Dan adapula yang mendapat 3-6 Buah Salak dan satu Bundel Sayur yang terdiri dari Buncis, wortel, kentang, gubis.

TKSK kecamatan Banyuanyar “Hijrah” saat dihubungi mengatakan , untuk harga Beras Bulog itu sudah di tentukan harganya Rp.9300/kg sedang untuk Komoditas yang lain mengikuti harga pasar. “katanya”

Lengkapnya Hijrah mengatakan, bahwa bantuan Yang di terima Oleh KPM dengan besaran Anggaran Rp.150000 tersebut sudah sesuai. “pungkasnya.

Namun Hijrah selaku TKSK seolah enggan untuk menginformasikan berapa harga satuan dari perpaket sembako yang di tertebus.

Yang mana bantuan sembako diduga keras sangat Tidak Logis jika dibandingkan dengan pembelian secara Tunai.

Sebagaimana, harga sembako di pasar Tradisional di Pasar Banyuanyar “pembelian Secara Ecer”, berdasarkan keterangan sejumlah Pedagang mengatakan, selain “beras Bulog”, Daging Ayam Rp.32000 /Kg. Telur Rp. 24000 /Kg . Sementara Untuk Harga Buah Naga Pada saat itu hanya Rp.10000 /3kg dan Salak, Rp.7000 /kg. Sedangkan untuk harga sayur sop di perkirakan hanya Rp. 2000 dalam 1 Bundel.

Informasi di dapat jumlah KPM di wilayah kecamatan Banyuanyar sebanyak 7997 berdasarkan Data DTKS per-Februari 2020. Jadi per-Bulan Agen BPNT-Sembako patut di duga meraup keuntungan Puluhan Juta Rupiah dari Program Pemerintah tersebut.

Sebagaimana, Tujuan dari program Sembako adalah mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan; memberikan gizi yang lebih seimbang kepada KPM; meningkatkan ketepatan sasaran, waktu, jumlah, harga, kualitas, dan administrasi; dan memberikan pilihan dan kendali kepada KPM dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Manfaat dari program Sembako adalah meningkatnya ketahanan pangan di tingkat KPM sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan; meningkatnya efisiensi penyaluran bantuan sosial; meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan keuangan dan perbankan; meningkatnya transaksi nontunai dalam agenda Gerakan Nasional Nontunai (GNNT); dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama usaha mikro dan kecil di bidang perdagangan. (win)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *