Inilah Alasan Ketua PGRI Banyuwangi Bersurat Ke Bupati

Kabaroposisi.net (Banyuwangi)

Informasi penyebaran Virus Corona mulai merambah beberapa Kota di Indonesia, sepertinya mengundang perhatian serius. Kabarnya pun himbauan-himbauan dari intansi-instansi Pemerintah dan lingkungan Pendidikan mulai berdatangan. Yang kesemuanya itu merespon informasi penyebaran Virus Corona membahayakan dan banyak menyebabkan meninggal dunia di beberapa negara poitif terpapar.

Terkait hal tersebut mungkin juga dengan alasan yang sama, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banyuwangi Sudarman, S.Pd.,M.Si juga merespon kondisi memprihatinkan tersebut. Yang mana Ketua PGRI Kabupaten Banyuwangi luncurkan surat permohonan kepada Bupati Banyuwangi yang perihalnya terkait penyebaran Virus Corona.

Untuk mengetahui lebih lanjut awak media konfirmasi Ketua PGRI Kabupaten Banyuwangi Sudarman, S.Pd.,M.Si. Apa yang melatarbelakangi Pengurus PGRI Kabupaten Banyuwangi bersurat kepada Bupati Banyuwangi sehubungan dengan isu Virus Corona. Via selulernya Ketua PGRI Kabupaten Banyuwangi menyampaikan.

“Ya kondisi yang berkembang satu dua hari ini kan begitu, bahkan saya sudah ditabraki banyak guru-guru yang juga ditekan wali muridnya karena ketakutannya. Bahkan dari PB PGRI juga surat kepada Pemerintah, Kemendikbud, Kemenag, dan Pemerintah Daerah”, ungkapnya Minggu 15/03/2020.

Lanjut Sudarman menambahkan, hal tersebut dilakukan dengan alasan bahwa kekhawatiran para wali murid akan keselamatan anak-anaknya yang disampaikan kepada guru-guru harus ditanggapi dan dihormati. Karena kalau sekolah atau guru-guru menolak apa yang jadi aspirasi para wali murid, tidak ada jaminan bahwa sekolah atau guru bisa memastikan anak-anaknya selamat dari Virus Corona.

“Kita juga guru-guru tidak ada jaminan yang pasti bahwa sekolah atau guru bisa selamatkan anak-anak dari paparan Virus Corona. Maka kami tetap hormati dan tanggapi aspirasi wali murid toh itu juga demi kebaikan dan keselamatan bersama. Selain itu kondisi resah seperti ini akan sangat mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. Karena perhatian dan konsentrasi terbagi pada dua persoalan yang sama-sama urgen”, imbuhnya.

Sementara dalam surat permohonannya Pengurus PGRI Kabupaten Banyuwangi menyampaikan permohonan-permohonan diantaranya:

1. Meniadakan sementara pembelajaran tatap muka di kelas dan mengganti dengan penggunaan tehnologi informasi atau penugasan via email/WA, program e-learning, google classroom, dan program sejenisnya atau memberikan pembelajaran berbasis projek. 2. Menunda pelaksanaan evaluasi pembelajaran atau evaluasi dapat dilaksanakan dengan penugasan yang hasilnya dapat dikirim melalui email para guru dan atau media sejenisnya. 3. Meniadakan sementara berbagai kegiatan yang sifatnya massal di area sekolah. 4. Tidak mengikuti kegiaatan lomba-lomba ke luar sekolah. 5. Menjaga lingkungan tetap higienis dan menjaga kesehatan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).(rh35).

Pos terkait