Kabaroposisi.net (Banyuwangi)
Dam Tembelang yang ada di perbatasan dua wilayah desa yaitu Desa Bareng Kecamatan Kabat dan Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Banyuwangi. Mengalami pendangkalan diduga akibat material lumpur dan pasir bawaan dari lereng Gunung Raung.
Pantauan media Dam Tembelang tidak bisa menampung air dengan baik ketika terjadi penambahan debet, lebih-lebih bila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi. Selain itu menurut Holik Ketua HIPA Desa Singolatren lantaran itu pembagian air ke area persawahan sulit mengaturnya karena air yang masuk ke Dam Tembelang los tak tertampung.
Selain itu kata Holik material pasir longsoran lereng Gunung Raung itu masuk ke saluran cacingan dan terjadi pendangkalan juga. Ketika dilakukan pembagian air disesuaikan kebutuhan luas area, saluran cacingan/drainase air meluap sasar rumah-rumah warga khususnya di wilayah Dusun Wijenan Lor (Penenrejo) Desa Singolatren.
Oleh karena itu Minggu 22/03/2020 Pemerintah Desa Singolatren dalam hal ini menampung aspirasi warganya. Mengadakan pertemuan musyawarah bagaimana menyikapi pendangkalan di Dam Tembelang dan penumpukan material pasir pada saluran cacingan yang kerap kali bikin resah warga ketika terjadi luapan air tersebut. Dihadirkan dalam musyawarah darurat itu Ketua BPD, Anggota BPD setempat, Bhabinkamtibmas Singolatren, Kepala Dusun berikut RT/RW, dan perwakilan tokoh masyarakat.
“Atas nama masyarakat dan meneruskan aspirasi masyarakat menyikapi permasalahan ini akan mengajukan permohonan normalisasi dan minta rekomendasi ke Dinas PU Pengairan Banyuwangi tentang pemanfaatan material pasir yang ada di Dam Tembelang ini untuk kepentingan masyarakat khususnya yang ada di Dusun Wijenan Lor Penenrejo ini. Kita harus tetap lalui prosedur yang ada terkait pengambilan dan pemanfaatan meterial pasir, dan jadi harapan kami semua tentu semoga Dinas Pengairan memaklumi dan mengabulkan keinginan masyarakat”,
Ketua BPD Sunaryo AP, menyampaikan sangat mendukung keinginan masyarakat, namun kembali lagi mengingatkan harus mengikuti aturan main yang sudah ditetapkan agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
“Saya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Pak Kades bila pasir/sedimen yang ada di Dam Tembelang dan drainase diminta ke Dinas dengan baik-baik dan jelas alasan dan pemanfaatannya untuk kepentingan masyarakat. Akan diberikan tapi yaitu kita harus tetap lalui prosedur yang ada”, tuturnya.
Sementara BBKTM desa Singolatren Bripda Puguh Prayogo menghimbau apapun yang diakukan terkait pemanfaatan sedimen tidak menimbulkan permasalahan.
“Jika nanti dilakukan pengambilan pasir atau apapun itu namanya jangan ada permasalahan atau kecemburuan sosial. Mohon pengambilan sedimen lalui proserdur yang benar supaya tidak menimbulkan masalah. Kami mendukung bila memang pemanfaatan dan prosedurnya benar menurut aturan yang berlaku. Yang terpenting kami minta tetap jaga kondusifitas di lingkungan itu saja, tentang bagaimana tehnis dan lain sebagainya mohon tidak meninggalkan musyawarah dengan Pemerintah Desa”, ungkapnya.
Musyawarah berlangsung dengan baik, yang hadir diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan usulan-usulan. Sampailah pada keputusan musyawarah masyarakat dan Pemerintah Desa Singolatren akan berkoordinasi dan mengajukan rekom ke Dinas Pengairan Banyuwangi. (rh35/ktb).