Probolinggo,kabaroposisi.net,- Keberadaan Babinsa di desa binaanya terasa sangat di butuhkan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pemerintahan di desa. Kedekatan Babinsa dengan masyarakat mutlak diperlukan, untuk itu di butuhkan kehadiranya setiap ada kegiatan yang sedang dilakukan di desa sehingga terjalin komunikasi yang timbal balik.Seperti yang dilakukan Babinsa Koramil 0820/17 Pakuniran Serda Supriadin dan Koptu Anton turut hadir ditengah tengah masyarakat binaannya melaksanakan pendampingan kemitraan antara bidan dan dukun bayi bertempat di Puskesmas Pakuniran Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo. Kamis(27/08/2020).
Acara tersebut dihadiri oleh Babinsa koramil 0820/17 Pakuniran Serda Supriadin dan Koptu Anton, Kapolsek Pakuniran AKP Habi Sutoko, Kepala Puskesmas Pakuniran drg Fransisca Ariyanti P, M.M.Kes. beserta Anggota puskesmas dan bidan Desa Indra Ambar W SST serta dukun bayi yang berada di wilayah Kecamatan Pakuniran.
Babinsa koramil 0820/17 Pakuniran Serda Supriadin mengatakan pendampingan ini merupakan tugas dan tanggung jawab para Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang ada di wilayah.
Selain rutinitas pertahanan pangan, Babinsa juga membantu pelaksanaan program Puskesmas yang ada di wilayah desa guna mendukung pencapaian
program kesehatan diwilayah.
“Banyak wujud nyata yang bisa dilakukan dalam tugas sehari-hari sebagai Babinsa agar kita selalu dekat dengan rakyat, termasuk turut mendampingi kegiatan kemitraan antara bidan dan dukun bayi ini, ” katanya.
Lanjut Babinsa “Kita akan mendukung sepenuhnya Tim Medis dari Puskesmas dalam pelaksanaan sosialisasi dilapangan. Hal ini merupakan bagian dari pembinaan wilayah dalam membangun pemahaman manusia Indonesia yang sehat,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Pakuniran drg Fransisca Ariyanti P, M.M.Kes. menyampaikan Kemitraan bidan dengan dukun bayi adalah suatu bentuk kerja sama yang saling menguntungkan dengan prinsip keterbukaan, kesetaraan dan kepercayaan dalam upaya untuk menyelamatkan ibu dan bayi.Kemitraan tersebut merupakan langkah yang tepat untuk dilaksanakan karena dapat menekan angka kematian saat sebelum, proses maupun pasca persalinan.
“Pertemuan ini diharapkan memberikan pemahaman semua pihak sehingga ibu hamil selama masa kehamilan sampai proses melahirkan dapat secara intensif ditangani demi menjaga kesehatan ibu hamil dan balita serta juga dapat meminimalisir angka kematian dalam proses persalinannya” pungkasnya.
(Cakra393-Win)