Kabaroposisi.net | Banyuwangi – Menyusul banyaknya persoalan terkait penyaluran Bantuan Sosial Pangan Sembako (BSPS) Kelompok Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Irisan PKH di beberapa wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Koordinator PKH Kecamatan Singojuruh Dedy Utomo, SE bersama Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Anita Heppiyanti. Turun langsung lakukan pantauan penyaluran dan kualitas BSPS KPM BPNT dan Irisan PKH di Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh Senin 21/08/2020. Hadir juga dalam kegiatan tersebut Kanit Binmas yang juga selaku BBKM Desa Kemiri Aiptu Didik Sudarmanto, SH.
“Kami bersama TKSK mbah Anita sengaja turun di tiap kegiatan penyaluran bansos ini, demi antisipasi terjadinya penyimpangan seperti yang terjadi di tempat lain mas. Kami tidak ingin di Kecamatan Singojuruh ini ada keluhan-keluhan dari penerima manfaat karena tehnis penyalurannya yang salah kaprah mas”, tutur Dedy.
Berikut Dedy uraikan beberapa hal terkait Bansos yang dikucurkan oleh Pemerintah baik dari pusat maupun daerah.
“Di masa pandemi covid-19 Pemerintah baik dari pusat dan Daerah banyak mengucurkan bantuan ke masyarakat baik bantuan berupa sembako maupun bantuan sosial tunai di antaranya bantuan PKH, SEMBAKO BPNT, BST dan BANSOS dari ADD”, urainya.
Pantauan media seperti yang dilakukan di Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh oleh petugas PKH dan TKSK. Proses penyaluran BSPS atau BPNT pada KPM yang terdaftar sebagai penerima. Dedy mengatakan sedang memantau kualitas dan kuantitas penyaluran sembako BPNT kepada KPM harus terjaga dengan baik, benar dan bagus. KPM tidak boleh menerima kualitas yang kurang layak, barang harus sesuai dengan jumlah bantuan sejumlah 200 ribu rupiah yang disalurkan lewat e-waroeng atau agen BTN.
Selain kegiatan tersebut pendamping PKH singojuruh Dedy Utomo juga menekankan pada KPM PKH DAN BSPS. Harus bekerja dengan tetap mematuhi protokol covid-19. Wajib pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak sehingga pelaksanaan penyaluran bantuan tetap berjalan dengan lancar dan terkendali. (r35).