KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – (26/9/2020) Sabtu pagi, bertempat di Politeknik Negeri Banyuwangi telah berlangsung Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif (Sentrinov) yang dilakukan secara daring melalui aplikasi meeting. Dalam kegiatan yang dinaungi oleh Forum Direktur Politeknik Negeri Se-Indonesia(FDPNI) dan ISAS (Indonesian Society of Applied Science) yang bekerjasama dengan konsorsium Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri se-Indonesia, Poliwangi mendapatkan amanah untuk menjadi tuan rumah pada tahun ini. Kegiatan webinar yang melibatkan seluruh Politeknik Negeri Se-Indonesia dan beberapa Universitas ini turut disambut oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bupati Banyuwangi, Ketua ISAS, Ketua FDPNI dan Direktur Poliwangi beserta jajaran serta mengundang Dr.Eng(Hon) Ir. Hari Purwanto, M.Sc., DIC (Senior Advisor on Construction Service), Ir. Budi Noviantoro (Direktur Utama PT. INKA Persero), Ir. Dadet Pramadihanto, M.Eng., Ph.D (Pakar Robotics Computer Vision /Cyber Physical System), Prof. Dr. I Putu Astawa, S.E., M.M (Guru Besar Green Accounting Politeknik Negeri Bali) sebagai keynote speaker hingga dihadiri oleh Direktur dan Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dari berbagai Politeknik Se-Indonesia serta lebih dari 280 pemakalah sebagai peserta kegiatan ini. (29/9/20)
“Sentrinov ini merupakan sebagai wadah diseminasi bagi para peneliti, penelitian dan pengambidian dari dosen dari berbagai Perguruan Tinggi, riset inovatif menunjukkan kualitas yang semakin meningkat,” Ungkap Son Kuswadi, Direkur Poliwangi dalam sambutannya. Ia menyayangkan kegiatan ini harus dilakukan daring karena pandemi. Ia juga mengungkapkan dalam kegiatan ini Poliwangi juga turut mengundang industri yaitu PT INKA Persero sehingga diharapkan dapat mempererat ikatan bersama industri dan mengawinkannya sesuai program pemerintah.
“Merupakan kontribusi dari seluruh Perguruan Tinggi Vokasi memberikan wawasannya dalam kegiatan ini,” Ungkap Zaenal Arif, Ketua FDPNI. Dalam Sentrinov ini diharapakan menghasilkan produk-produk inovasi dengan keunggulan masing-masing politeknik sehingga dapat berlanjut ke paten hingga hak cipta.
“Dalam menghadapi New Normal ini Banyuwangi telah melakukan sertifikasi tempat wisata, selalu melakukan sosialisasi protocol kesehatan,” Ungkap Azwar Anas, Bupati Banyuwang. Ia menerangkan tantangan ini tidak bisa dijadikan penghambat dan justru harus menjadi tantangan untuk dihadapi. Politeknik dituntut dapat mengambil peran penting dalam sektor-sektor riil di masyarakat pascapandemi. “Poliwangi sangat penting untuk berkontribusi akan penciptaan inovasinya saat ini,” tutup Anas.
Setelah kegiatan dibuka secara resmi oleh Derjen Diksi Kemdikbud, dalanjutkan dengan pemaparan materi secara parallel oleh para keynote speaker yang dipandu oleh Dosen Teknik Sipil Poliwangi, Ibu Wahyu Naris Wari, S.T., M.T. selaku Moderator.
“Banyuwangi sudah siap dengan pembiasaan kehidupan baru dalam menghadapi pandemi ini,” Ungkap Hari Purwanto dalam penyampaian materinya. Ia menjelaskan dampak covid berbagai bidang dan memaparkan bagaimana proses daur ulang pembuangan yang berkesinambungan dengan integrasi antara pemerintah dan industri.
“Efisiensi energi yang berkelanjutan kita bisa mengurangi emisi,” Ungkap Budi Noviantoro, Dirut PT INKA. Ia menjelaskan saat ini INKA untuk terus mengembangkan sarana yang ramah lingkungan dan menjelaskan keunggulan kereta api listrik mengurangi emisi gunamembangun alat yang green/ramah lingkungan. Menyampaikan saat ini PT INKA bermitra dengan Perguruan Tinggi untuk pengembangan produk-produk kereta api yang ramah lingkungan serta Bekerjasama dengan Politeknik untuk menyiapkan SDM yang berkompeten di bidang kereta api.
“Bekerjasama mengembangkan penelitian robotika berkolaborasi dengan industri,” Ungkap Dadet Pramadihanto, Pakar robotika. Ia menjelaskan mengembangkan industri robotika dalam pandemi covid-19 cyber physical system dengan menambahkan intelegensia agar robot mampu memanage energi membantu melestarikan lingkungan.
“Setiap kegiatan ekonomi diharapkan dapat memberikan mafaat bagi masyarakat sehingga berkesinambungan yang disebut ekonomi hijau,” Ungkap I Ketut Astawa, Guru Besar Green Accounting Politeknik Negeri Bali. Ia menjelaskan pembangunan berkelanjutan merupakan ekonomi hijau dengan budaya daerah yang melestarikan alam juga perlu dilestarikan kerena menaikkan nilai-nilai kearifan local dalam meningkatkan perekonomian.
Selesai penyampaian meteri oleh para keynote speaker, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi di sesi parallel yang dibagi menjadi 19 ruang daring dari 10 bidang oleh lebih dari 280 pemakalah dipandu oleh moderator dan operator di tiap ruang daring.
Sekitar 15 pemakalah dalam tiap runag daring, pemakalah mempresentasikan hasil riset terapannya yang sesuai dengan tema. Setelah berakhirnya sesi parallel ini kegiatan Sentrinov ke-6 yang bertempat di Poliwangi ditutup dengan pembacaan Pemakalah Terbaik dalam tiap ruang serta penyerahan Piala Bergilir Sentrinov dari Direktur Poliwangi kepada Saiful Anwar, Direktur Politeknik Negeri Jember yang nantinya Sentrinov ke-7 akan diselenggarakan oleh Polije pada tahun 2021.
“Kami menerima amanah untuk terus menjadi tuan rumah Sentrinov ke-7”, Ungkap Saiful Anwar dalam sambutannya. Ia juga mohon dukungan dapat mendelegasikan pemakalah dari tiap Politeknik untuk berpartisipasi. “Kami akan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya,” Tutupnya.
Seluruh rangkaian acara berjalan dengan lancar, Direktur Poliwangi mengapresiasi kesuksesan acara SENTRINOV ini pada laman akun media sosial instagramnya yang bernama sonkuswadi, “Terimakasi kepada Tim yang kokoh dipimpin Pak Zulis selaku Ketua P3M dan Bu Lusi Ketua Panitia, didukung seluruh anggota tim yang luar biasa termasuk bu Naris sebagai moderator” tulis Direktur Poliwangi. (r35)
Sumber : Koordinator Humas, Wahyu Naris Wari, S.T., M.T.