TERANGI JALAN DESA SONGGON, POLIWANGI CIPTAKAN ALAT BERKONSEP HYDRO FORTEX GUNA PRODUKSI ENERGI LISTRIK

KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) kembali menciptakan mesin pembangkit listrik kali ini dengan konsep Hydro Vortex, yang memanfaatkan aliran air sungai yang selama ini tidak dimanfaatkan di Kecamatan Songgon, untuk memproduksi energi listrik yang dimanfaatkan sebagai penerangan jalan di Kecamatan Songgon. Upaya itu, dilakukan berdasarkan adanya keluhan masyarakat desa yang menggantungkan mata pencahariannya di sektor perkebunan, pertanian dan pariwisata air.

Mereka mengeluhkan kurang nya pencahayaan di jalan-jalan desa terutama pada saat malam hari, hal ini tentunya akan mengurangi produktifitas masyarakat sekitar sehingga perlu adanya pengembangan teknologi yang dapat membangkitkan produktifitas masyarakat terutama pada saat malam hari. Maka dari itu, melalui program kemitraan masyarakat (PKM) Poliwangi disimpulkan pendekatan atau solusi yang ditawarkan yaitu adanya diseminasi produk teknologi berupa pembangkit listrik tenaga mikrohidro dengan konsep hydro vortex. Rencana strategi yang akan dilakukan adalah dengan cara meningkatkan sumber daya manusia melalui implementasi dan pemahaman mengenai teknologi modern dalam menciptakan pembangkit listrik secara swadaya.

Bacaan Lainnya

Ketua PKM, Yeddid Yonata Eka Darma menjelaskan, Program Kemitraan Masyarakat (PKM) telah dilaksanakan dengan berbagai bentuk kegiatan, antara lain diskusi mengenai titik-titik penerangan jalan desa dengan perangkat desa yang berwenang, pembuatan vortex system, uji coba off grid, pembuatan turbine (Extended Kaplan Turbine), percobaan skala laboratorium, uji coba lapangan. &Sudah kami lakukan surve dan konsepnya, bahkan sudah kami rancang peralatannya,& katanya.

Alat ini, jelas dia, ditujukan untuk diletakkan sebanyak 5 titik awal untuk permulaan kegiatan sembari melihat hasil uji coba yang akan di lakukan nanti, pada dasar nya masyarakat desa sangat berharap adanya penerangan waktu malam hari di jalan desa mereka. &Ada lima titik yang diberikan tempat penerangan,& paparnya. Perancangan alat ini, masih kata dia, Pembuatan Vortex System ini didasari oleh hasil penelitian penulis dimana perbandingan yang terbaik untuk komposisi inlet dan diameter chamber. Sedangkan untuk penentuan material yang dipilih, penulis menggunakan material resin dan matt dengan penguatan kerangka menggunakan material 29 stainless stell, hal ini dilakukan untuk menghindari karat pada hydro vortex chamber system.

&Pembuatan Vortex System ini menggunakan outlet berdiameter 22 Cm untuk memaksimalkan torsi yang diterima oleh turbin,& terangnya. Turbine ini sengaja di rancang untuk dapat memanfaatkan aliran air yang berada di bawah chamber karena target (Revolutions per Minute) RPM yang diinginkan penulis adalah sekitar 200 RPM untuk direct drive, sedangkan untuk masalah torsi bisa di atasi dengan banyak nya debit air yang masuk kedalam chamber sehingga dengan karakteristik turbin akan dapat memberikan RPM yang diinginkan, karena nantinya RPM ini akan ditingkatkan menjadi + 1000 RPM dengan bantuan gear set.

&Turbine ini memiliki karakterisik yang sesuai dengan kondisi environmental sungai dimana turbin ini berputar mengandalkan arus bawah vortex sehingga turbine ini akan berputar lebih cepat dibandingkan dengan jenis turbin yang mengandalkan arus tengah vortex,& terangnya.

Yeddid menambahkan, bedasarkan hasil pelaksanaan kegiatan program pengabdian masyarakat bagi warga desa di Kecamatan Songgon maka dapat disimpulkan yaitu daya yang dihasilkan oleh generator mencapai 50 watt dan ini masih bisa ditingkatkan lagi. Selain itu, masyarakat memberikan feedback yang sangat baik terkait program ini dengan ikut bahu membahu membantu pekerjaan kami pada saat kegiatan berlangsung. &Hanya saja ada kendala pada gear set acrylic tidak mampu menahan torsi, sehingga diharuskan untuk membuat gear set dengan bahan baja atau aluminum,& jelasnya. (r35)

Sumber : Koordinator Humas : Wahyu Naris Wari, S.T., M.T.

Pos terkait