Naskah Nota Kesepahaman Dengan Koperasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)

KABAROPOSISI.NET|Jakarta, – Perhutani Divisi Regional Jawa Timur (Jatim)  menandatangani naskah nota kesepahaman dengan Koperasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Tani Makmur Sejahtera (Tamara) tentang kerjasama kemitraan skema offtaker untuk komoditi jagung di wilayah Perhutani Divisi Regional Jawa Timur yang dilaksanakan di Kantor Staf Presiden, Gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (12/11/2020) sore..

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Kepala Divisi Regional Jawa Timur Oman Suherman dan Ketua Koperasi HKTI Tamara, Mayjen (Purn) Winston P. Simanjuntak yang disaksikan oleh Ketua Umum HKTI Moeldoko dan Direktur Utama (Dirut) Perhutani yang di wakili oleh Natalas Anis Harjanto.

Bacaan Lainnya

Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mensinergikan kegiatan kedua belah pihak dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan hasil produksi pertanian komoditi jagung dari petani penggarap, dimana nantinya Koperasi HKTI Tamara sebagai offtaker dari hasil kerjasama pemanfaatan hutan maupun hasil produksi dari petani penggarap sehingga tercipta kerjasama yang saling menguntungkan dan terbentuknya sinergi mutualisme dalam usaha tersebut.

Mewakili Dirut Perhutani, Natalas Anis Harjanto selaku Direktur Perhutanan Sosial usai mendampingi penandatangan tersebut menyampaikan terimaksih kepada Koperasi HKTI Tamara dimana kedepan hasil dari petani dapat diserap.

Dalam kesempatan itu Anis berharap agar ada bimbingan teknis (Bimtek) tanaman dari HKTI agar petani dapat meningkatkan produksinya. Menurut Anis, sebenarnya masyarakat atau petani sudah paham namun untuk cara-cara unggul diperlukan bimbingan teknis agar yang biasanya per hektar hasil panen jagung antara 3 – 4 ton. Maka diharapkan dengan adanya Bimtek nanti bisa meningkat hasil panen jagung bisa lebih banyak lagi.

Ketua Umum HKTI Moeldoko dalam sambutannnya menyampaikan, dengan adanya kerjasama ini ia berharap petani mendapat sesuatu yang lebih. “Jadi petani harus kaya, tapi selama ini petani tidak berani bermimpi jadi kaya. Untuk itu harus ada strategi menuju kesana karena instrumen dan teknologinya sudah ada. Jika petani panennya hanya 4 sampai 5 ton ya berat,” katanya.

Sementara Kepala Divisi Regional Jawa Timur, Oman Suherman menyatakan, bahwa pihaknya bersama Koperasi HKTI Tamara sudah melakukan sosialisasi kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tuban dan KPH Parengan pada awal November 2020.

Progresnya kata Oman, sudah dalam tahap pembuatan demplot tanaman dengan benih jagung LG yang menggunakan pupuk riogen dan NPK bananas yang lokasi demplotnya berada di wilayah Perhutani KPH Tuban yakni sebanyak 7 demplot yang digarap oleh petani, yang masing-masing luasnya antara 0,5 – 0,75 hektar. Sedangkan lokasi demplot lainnya berada di wilayah Perhutani KPH Parengan yakni sebanyak 20 demplot. @red

Pos terkait