KABAROPOSISI.NET|Jakarta, _ Kepengurusan Mahasiswa Wisma (Front Bantuan Aceh) Foba Aceh Jakarta mengadakan Mubes pemilihan ketua Foba periode 2021-2022 pada hari Kamis kemarin, 21 Januari 2021 pukul 20.00 di Musalla Baitut Thalibin Wisma Foba Jakarta.
Musyawarah yang berlangsung tertib tersebut awalnya memunculkan 4 calon kandidat yang kemudian mengerucut pada 2 kandidat yaitu Sdr. Egi Ferdian dan Rahmat Firdaus setelah Tibrani dan Jakfar menyatakan mengundurkan diri.
Ketua Panitia Pemilihan (PPU) Muhammad Brilly didampingi sekretarisnya Razi mengucapkan terima kasih kepada seluruh penghuni FOBA yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan acara pemilihan ketua FOBA periode 2021-2022.
Dan juga kami menyampaikan selamat kepada ketua terpilih yaitu saudara Rahmat Firdaus, SIP sebanyak 23 suara melampaui Egi Ferdian 8 suara dari total 31 suara.
Kami berharap kepada ketua terpilih selalu amanah dalam menjalankan roda pemerintahannya dan selalu tetap menjaga kerukunan rumah tangga FOBA, Ujar ketua panitia Brilly yang tercatat sebagai mahasiswa magister Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Ketua terpilih Rahmat Firdaus mengucapkan terima kasih banyak kepada semua penghuni wisma foba Mahasiswa Aceh di jakarta yang telah menyukseskan pemilihan ini dan dukungannya kepada dirinya.
Semoga kedepannya kita sesama mahasiswa Aceh dan juga warga aceh dijakarta dapat saling mempererat silaturahmi sesama mahasiswa maupun masyarakat aceh yang ada dijakarta.
Jebolan sarjana ilmu politik universitas malikussaleh ini juga berharap dengan tepilih dirinya dan atas kerjasama/nasehat nantinya baik alumni dan seluruh penghuni foba kita dapat membawa foba ke arah yang lebih baik dan akan menjadikan nama foba menjadi tidak asing di telinga masyarakat Aceh dan foba bisa mencetak leader-leader masa depan Aceh maupun dikancah nasional.
Di wisma Foba ini kita terlatih untuk menjadi seorang pejuang, karena kita disini jauh dari kampung halaman untuk memilih berjuang dalam menimba ilmu di ibukota pungkas Firdaus yang sedang menempuh pendidikan magister Hubungan Internasional Universitas Paramadina di Jakarta. (Ariandy)