Kecamatan Sempu Dipilih Untuk Kegiatan Uji Coba Screening & Pencegahan Stunting Bagi Catin

Kabaroposisi.net | BANYUWANGI- Sabtu 14/8/2021 Kantor Kecamatan Sempu kehadiran tamu dari Tim BKKBN Pusat dan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur. Kehadiran orang-orang penting di BKKN baik Pusat maupun Provinsi dalam rangka Uji Coba Screening dan Pencegahan Stunting bagi Catin (Calon Pengantin).

Sambut dan terima kehadiran rombongan Tim BKKBN Plt. Kadinsos Kabupaten Banyuwangi Henny Setiorini, Camat Sempu Ahmad Cholid Askamdar beserta seluruh jajarannya, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Sempu dan para pihak terkait setempat. Dari BKKBN Pusat hadir diantaranya dr. Victor Direktur Bina Ketahanan Remaja, dr. RM Rio, dan Perwakilan BKKBN Provinsi oleh Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Jatim.

Dalam sambutan penghormatannya Camat Sempu Ahmad Cholid Askandar setelah mengucapkan selamat datang. Sekilas menyampaikan beberapa hal seputar kondisi berkaitan dengan ibu dan anak dan kemiskinan. Diurainya, jumlah kematian ibu dan anak, banyaknya kemiskinan dengan inovasi bersama, di Kecamatan Sempu semuanya bisa menurun dan berkurang.

Kilas baliknya tentang kondisi Sempu, kata Camat dulu di Kecamatan Sempu banyak terjadi kematian ibu dan anak, dengan inovasi yang disebut Sakinah. Angka kematian ibu dan anak melalui relawan-relawan dari welijoan (penjual sayur) bisa mendeteksi dini ibu-ibu yang kondisi hamil, ibu-ibu yang kondisinya tidak sehat. Sehingga secara cepat dari tim Puskesmas dan tim Kecamatan, Desa dan sebagainya mengambil langkah. Sehingga sampai hari ini angka kematian ibu dan anak di Sempu zero.

Berikut Camat singgung masalah kemiskinan, dikatakannya bahwa kemiskinan juga menjadi momok bagi masyarakat. Dulu tercatat di Kecamatan Sempu tahun 2014 angkanya sebanyak 20,5 % atau sekitar 14 ribu lebih warga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Namun dengan inovasi yang disebut dengan Gentongsih (Gerakan Gotong Royong Sedekah Seribu), mengajak masyarakat untuk bersedekah tidak mahal hanya seribu rupiah, dua ribu.

Sehingga dalam waktu tertentu bisa mengumpulkan uang minimal 10 juta untuk memberikan sedekah yaitu membantu masyarakat berupa sembako, memperbaiki rumah, bantuan transportasi untuk kesehatan termasuk bantuan kepada anak sekolah. Sehingga akhir 2020 kemarin data kemiskinan di Kecamatan Sempu tidak lagi di angka 20,5 % tapi menurun drastis menjadi 3,35 %.

“Dalam forum saya berharap tidak hanya pertemuan seperti ini, tapi saya ingin ada langkah lanjutan. Misalkan ada semacam rembug stunting yang perlu dilakukan melibatkan lintas sektor untuk melahirkan komitmen bersama guna menurunkan stunting. Juga diperlukan kegiatan intervensi gizi dan integrasi program oleh semua lintas sektor bersama masyarakat. Sehingga harapan kita hari ini sebagai awal uji coba selanjutnya stunting akan hilang di Sempu, di Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, dan Indonesia”, harap Camat Sempu.

Berikut Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Provinsi Jawa Timur. Atas nama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, menyampaikan permohonan maaf. Yang sedianya Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim berkenan hadir secara pribadi. Namun karena tugas dari Pusat untuk hadiri kegiatan bersama mitra kerja Komisi 9 di Kabupaten Nganjuk. Sehingga ditugaskan dirinya untuk mewakili mendampingi Tim  dari BKKBN Pusat Jakarta ke Banyuwangi.

Disampaikan ucapan terima kasih kepada Tim BKKBN Pusat yaitu dr. Victor dkk telah memilih Jawa Timur wabil khusus Kabupaten Banyuwangi. Untuk menjadi wilayah Uji Coba pelaksanaan Elektronic Siap Nikah dan Hamil (Elsimil). Yang merupakan salah satu upaya BKKBN untuk percepatan penurunan stunting. Salah satunya adalah menggunakan Elsimil atau sreening dan pendampingannya.

Dan melalui kesempatan tersebut harapnnya semoga ke depan BKKBN Pusat memberikan kegiatan-kegiatan yang lain di Jawa Timur. Karena apa, dari sebanyak 34 Provinsi di Indonesia dari 10 yang terpilih salah satunya adalah Provinsi Jawa Timur dan wabil khusus Banyuwangi. Dan yang lebih buat senang lagi, ternyata Tim dari Jakarta juga memberikan bantuan multi vitamin (mikro nutriend) khusus calon pengantin di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Dan dari 38 Kabupaten/Kota bantuan multi vitamin ternyata masih Banyuwangi sudah dikirim.

Berikut diinformasikan di Jawa Timur 2019 angka stunting masih tinggi 26,8 %. Sementara di tahun 2024 ditugaskan untuk mencapai angka 14 %, padahal biasanya setiap tahun penurunannya kurang dari 2 %. Tapi tidak usah patah semangat, kalau bergerak bersama-sama seluruh lapisan masyarakat insyaallah target 14 % tidak sulit. Untuk hal ini BKKBN ditunjuk oleh Presiden sebagai koordinayor percepatan penurunan stunting. Dan dalam rangka itu Perpresnya sudah turun yaitu Perpres No. 72 Tahun 2021.

Strategi untuk percepatan ini adalah melalui Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) untuk Screening dan Pendampingan. Yang detail informasinya terkait hal tersebut akan disampaikan atau diinformasikan oleh dr. Rio dan dr. Victor. Dan tentang itu semua sudah dishare untuk disebarkan untuk bisa dipelajari bersama-sama. Karena ini adalah salah satunya untuk pra konsepsi agar pasangan pengantin akan melahirkan anak-anak yang sehat, cerdas, dan berkarakter. (r35).

Pos terkait