Kabaroposisi.net | BANYUWANGI- Pos Yandu bisa dibilang sebagai sumber informasi awal bagi petugas kesehatan yang ada di Puskesmas-Puskesmas terutama terkait kondisi kesehatan anak, dan ibu hamil di suatu wilayah tertentu. Maka menjadi hal yang perlu mendapat perhatian baik dari sisi ketersediaan fasilitas maupun Sumber Daya Mamusianya (SDM).
Mungkin dalam rangka itu Ka. UPTD Puskesmas Singojuruh Kabupaten Banyuwangi H. A. Kundori bersama tim, keliling ke desa-desa se Kecamatan melakukan kegiatan pembinaan Peningkatan Strata Pos Yandu. Seperti yang terpantau media di Pendopo Kantor Desa Singojuruh Selasa 22/3/2022 menghadirkan seluruh Kader PKK dan Pos Yandu yang ada.
“Alhamdulillah, patut disyukuri untuk di Kecamatan Singojuruh kasus yang kita kawal cuma sebanyak 6 orang jalani isoman (isolasi mandiri). Dari yang sebelumnya kita mengawal kasus sebanyak 67 orang pada puncaknya, tahun 2022 ini kurang lebih ada 130 an warga Kecamatan Singojuruh yang terpapar Covid-19”.
Diinformasikan pula hasil rapat di Kabupaten tentang PD3I yaitu penyakit yang dapat dicegah dengan cara imunasi, dan bahwa sebagaimana dikutip informasi dari berbagai media negara Indonesia tetkait Covid sudah masuk masa endemis bukan pandemi lagi. Lanjut diterangkan apa yang dimaksut dengan masa pandemi dan endemis oleh H. Kundori kepada Kader untuk pemahamannya.
“Yang dimaksut masa pandemi itu adalah bahwa suatu kondisi di mana penyebaran penyakit secara meluas dari benua yang satu ke benua yang lainnya. Kalau endemis wabah atau Covid itu bertahan yang artinya bahwa kita harus siap hidup berdampingan dengan Covid karena di masa endemis ini Covid masih ada di sekitar kita. Nah bagaimana antisipasinya pertama adalah kita tetap terapkan protokol kesehatan dan warga mau tidak mau harus divaksin. Karena kita masih hidup berdampingan dengan Covid”, Urainya.
Informasi yang disampaikan berikut sedikit melegakan bagi masyarakat yang akan bangun nikah atau Calon Pengantin (Catin). Kalau sebelumnya Kantor Urusan Agama (KUA) salah satu syarat Catin adalah harus tes swab, sekarang sudah tidak lagi cukup hanya dengan menujukkan bukti vaksin dosis 2. Sekilas dikisahkan, bahwa sebelumnya KUA berlakukan aturan bagi Catin syaratnya tes Swab ternyata meresahkan. Diceritakan beberapa waktu lalu ada Catin tes Swab hasilnya positif, ternyata kemudian yang bersangkutan lakukan tes Swab di tempat lain hasilnya berbeda. Akhirnya petugas Puskesmas yang kenak masalah, padahal petugas Puskesmas saat melakukan tes pada yang bersangkutan sudah menjalankan ptoses tes sesuai prosedur yang ada.
Lanjut H. A. Kundori singgung soal vaksinasi yang mana diaampaikan bahwa target Banyuwangi vaksinasi dosis 2 adalah 80 %, oleh karena itu dirinya dengan tegas akan bersama Forpimka akan tetap berupaya untuk memaksimalkan vaksinasi dosis 2. Dan untuk itu direncanakan di Puskesmas Singojuruh ada tempat layanan khusus untuk masyarakat yang perlu divaksin. Tak hanya itu, H. A. Kundori bertekat akan terus mencari warga Kecamatan Singojuruh yang belum mendapat suntik vaksin dosis 2.
Di penghujung penyampaiannya H. A. Kundori selaku Ka. Puskesmas mengucapkan terima kasih karena Kecamatan Singojuruh masalah vaksinasi termasuk Kecamatan yang berhasil vaksinasi. Dan diakuinya bahwa keberhasilan dicapai adalah berkat kerjasama yang kuat antara Tim Puskesmas, Kader Pos Yandu, Ibu-Ibu PKK, Pemerintah Desa, dan Forpimka Singojuruh. Sementara terkait materi-materi pembinaan Peningkatan Strata Pos Yandu yang ada di Kecamatan Singojuruh secara khusus disampaikan oleh Bidan Luluk. (r35).