Serius Merespon Pesan Bupati ” Turunkan AKI & Stunting “, PKM Singojuruh Gelar Pertemuan Lintas Sektor Bangun Komitmen

KABAROPOSISI.NET.|BANYUWANGI – Menindak lanjuti apa yang dipesan oleh Bupati Banyuwangi untuk ” Turunkan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Stunting “, Koordinator UPTD Puskesmas ( PKM ) Singojuruh H. A. Kundori serius meresponnya. Dan dalam rangka itu Kamis 19/5/2022 gelar ” Pertemuan Lokakarya Mini Lintas Sektor Dan Komitmen Bersama Turunkan AKI & Stunting “, di Resto ” Sing Oseng ” Desa/Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi.

Diundanghadirkan dalam acara tersebut unsur lembaga Pemerintah terkait Hanifan, SKM ( Kabid Kesmas Dinkes Banyuwangi ) dan jajaran Forpimka diantaranya Drs. Bambang Santosa ( Camat Singojuruh ), AKP Abdullah Syajad, SH ( Kapolsek Singojuruh ), Peltu Hadi Supaat ( Danramil 0825/13 Singojuruh ). Tampak pula kehadiran Muslih ( Kepala KUA Singojuruh ), H. Hartono ( Koordinator PLKB Singojuruh ), Kepala Desa dari 11 Desa se Kecamatan Singojuruh, dan para Bidan wilayah.

Koordinator UPT Puskesmas ( PKM ) Singojuruh H. A. Kundori selaku empunya hajat dalam sambutannya, setelah menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para undangan. Awali dengan menyampaikan informasi capaian vaksinasi di Kecamatan Singojuruh, yang mana sampai saat ini capaian vaksinasi masih terdepan. Diakuinya sukses capaian tersebut karena sinergi yang kuat antara Forpimka, Kepala Desa, Tim Kesehatan Puskesmas, dan para Kader Pos Yandu serta tokoh masyarakat.

“Saya atas nama Kepala Puskesmas mengucapkan banyak terima kasih terutama kepada Forpimka, Kepala Desa, berkat kerja keras kita semua terait penanganan covid-19 baik testing, tracing, dan treatmen. Alhamdulillah sekarang kasus covid-19 Singojuruh sudah zerro, termasuk vaksinasi baik untuk anak-anak maupun lansia Singojuruh selalu jadi yang terdepan. Bahkan karena kesuksesan itu, Singojuruh mendapat penghargaan dan reward dari Pemerintan Kabupaten Banyuwangi, ini semua berkat kerjasama kita yang baik selama ini”, ungkapnya.

Berikut masalah penurunan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Stunting, Kundori mengaku sengaja mengadakan petemuan hari itu ( Lokakarya Mini ) dalam rangka cari solusi dan membuat komitmen bersama. Dengan harapan bisa menurunkan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Stunting di wilayah Kematan Singojuruh. Oleh karena itu dihadirkan Kabid Kesmas Dinas Kesehatan dimohon untuk memberikan masukan, bimbingan, dan strategi apa yang tepat untuk menekan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan penanganan Stunting.

Drs. Bambang Santosa pada dasarnya mengapresi atas gagasan Kep. Puskesmas mengadakan pertemuan lintas sektor untuk menemukan solusi dalam hal menurunkan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Stunting. Camat Bambang membenarkan bahwa Stunting cukup lumayan tinggi di Singojuruh namun setelah dilakukan upaya-upaya oleh Tim Kesehatan Singojuruh yang tadinya mencapai angka 190 sudah menurun menjadi 112 kasus. Lanjut Camat informasikan bahwa masalah Stunting dibahas di rapat besama Bupati. Bahwa untuk masalah Stunting diperintahkan kepada seluruh Kepala Dinas, Camat, seluruh Kepala Desa dimohon untuk bahu-membahu menurunkan Stunting. Karena dampak Stunting sangat mempengaruhi khidupan anak-anak generasi bangsa, bahkan diprintahkan kepada semua Camat untuk tinggal di Kecamatan masing-masing yang dikuatkan dengan penandatanganan paktaintegritas.

“Oleh karena itu saya mulai kemarin sudah tinggal di Kecamatan, karena rumah dinas masih perlu dilakukan pembenahan sementara saya mulai kemarin di ruang kantot Kecamatan “, ujarnya.

Selain itu kata Camat Bambang, disampaikan terima kasih kepada semua Kepala Desa atas kerjasamanya selama ini dalam upaya Forpimka pensuksesan capaian vaksinasi. Camat Bambang juga mengakui kehebatan dan kekompakan Kepala Desa se Kecamatan Singojuruh dalam menangani pandemi juga pelaksanaan vaksinasi. Camat juga sampaikan bahwa di Kecamatan Singojuruh masyarakatnya enakan mau diajak baik dan mau diajak sehat. Di akhir penyampaiannya Camat Bambang ajak semua pihak bahu membahu mendukung gagasan Puskesmas Singojuruh untuk menekan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan penuruanan Stunting.

Kabid Kesmas Hanifan, SKM menurunkan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Stunting merupakan tentang berikutnya setelah penanganan pandemi dan vaksinasi. Lalu bagaimana menurunkan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Stunting ?, sebenarnya, jelasnya, faktor utamanya adalah bagaimana menemuannya dulu. Berikut Hanifan pun lempar pertanyaan terutama kepada Kepala Desa, apakah Kepala Desa mengetahui berapa warga khususnya ibu-ibu yang sedang hamil di desanya.

” Kalau bicara tentang Angka Kematian Ibu, apa sih Angka Kematian Ibu..?, Angka Kematian ibu-ibu standartnya adalah ibu hamil dalam masa nifas, yaitu pada saat ibu hamil sampai dengan melahirkan dan setelah melahirkan di hari yang ke 42″.

Lanjutnya, ” Setelah mengetahui ibu-ibu hamil, baru kita cari tahu mana ibu hamil yang beresiko tinggi atau tidak. Oleh karena itu komunikasi antara Kepala Desa dengan Bidan, Kader setempat menjadi penting untuk jadi informasi deteksi dini. Sementara Stunting terjadi karena ibu hamil yang beresiko tinggi “, paparnya.

Dan masih banyak lagi yang dipaparkan oleh Hanifan, SKM selaku Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Banyuwangi, mulai dari data kasus Stunting di wilayah Kecamatan Singojuruh, dan apa-apa saja yang menjadi penyebab terjadi Kematian Ibu dan Stunting. Pertemuan Lokakarya Mini menjadi semakin hidup, setelah dibuka siesen diskusi yang dipandu oleh Supriyanto. Pada intinya diskusi dalam rangka mencari solusi penanganan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Stunting. Semua yang hadir diberi kesempatan seluas-lusanya, yang endingnya adalah berkomitmen bersama dan pembubuhan tanda tangan para pihak terkait. (r35).

Pos terkait