KABAROPOSISI.NET|Jombang, – Dinas Kesehatan pemerintah Kabupaten Jombang mengadakan sosialisasi optimalisasi percepatan penurunan angka ibu dan bayi guna Upaya percepatan dan pelaporan penurunan angka kematian ibu dan bayi dalam mendukung pelaksanaan AMP SR ( Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respon).
Dihadiri oleh bidan dan IT dari 34 puskesmas di kabupaten Jombang, bertempat di ruang gedung Bung Tomo Pemerintah Kabupaten Jombang. Jumat (20/5/2022)
Dr.Wahyu Srihartini ketua kepala Puskesmas se kabupaten Jombang saat di wawancarai oleh sejumlah media menjelaskan, kajian adanya penyebab kematian ibu dan bayi
“Kita mengkaji jika ada kematian ibu serta bayi mulai dari apa penyebabnya, terjadi dimana serta tanggal kejadian. Sehingga kita bisa melakukan analisa, sampai saat ini mayoritas disebabkan oleh pendarahan dan eklampsia. Mulai awal tahun 2022 sampai sekarang terdapat 7 orang ibu hamil yang meninggal di Kabupaten Jombang,” ucapnya
Menurut Srihartini, ibu hamil harus melakukan ANC (Antenatal Care) pemeriksaan kehamilan yang dulunya sebanyak empat kali, sekarang minimal enam kali pada trimester pertama sebanyak satu kali, trimester kedua sebanyak dua kali serta trimester akhir sebanyak tiga kali. Sebab dalam pemeriksaan ANC akan diketahui kondisi ibu, kondisi janin serra USG yang dilakukan di Puskesmas.
“Langkah tersebut untuk menekan angka kematian pada ibu hamil salah satunya dengan melakukan Screening dan pelayanan. Pada saat persalinan harus dilaksanakan di Faskes (Fasilitas Kesehatan) serta proses rujukan harus terencana mulai dari awal, jika keadaan darurat untuk proses rujukan juga sudah tertata lebih efektif dalam menekan angka kematian.
“Kedepan diharapkan ada satu data untuk KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)di Kabupaten Jombang mulai dari awal sehingga semua ibu hamil bisa terlaporkan, Juga mempermudah aplikasi ini supaya bisa di akses oleh bidan mandiri. Selama ini aplikasi dari pusat, sehingga data langsung masuk ke pusat,” ungkapnya
Sementara Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang menggunakan aplikasi Sistim Informasi Menejemen Puskesmas (SIMPUS). Yang bisa mengakses hanya Puskesmas.
“Kami berharap aplikasi bisa di perluas untuk Bidan swasta yang memberi layanan pemeriksaan kehamilan dan persalinan, sehingga datanya akan bisa menjadi satu,” pintanya.
Perlu diketahui, Jika memang sudah fix dapat dimanfaatkan oleh teman-teman dari Bidan Mandiri, maka kita akan mengundang lagi untuk dilakukan sosialisasi terkait penggunaan aplikasi ini. Selain monev di setiap akhir tahun, kita juga melakukan setiap 3 bulan sekali untuk menindak lanjuti laporan dari teman-teman. Supaya kedepannya tidak akan terulang lagi,” ujarnya
Terakhir para tenaga medis yang hadir untuk men sosialisasikan kepada masyarakat terkait pentingnya ANC terpadu demi tercapainya harapan dinas kesehatan sekaligus menurunkan angka kematian ibu melahirkan.pungksnya. (Sap)