KABAROPOSISI.NET|BANYUWANGI – Bertempat di halaman Kantor Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur Jumat 15/7/2022, berlangsung acara “Silaturrahmi dan Gesah Bareng” Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi (ASKAB) bersama Kapolresta Banyuwangi.
Puluhan Kepala Desa se Kabupaten Banyuwangi yang tergabung dalam ASKAB dihadirkan oleh Anton Sujarwo, SE Kepala Desa Aliyan yang tak lain adalah selaku Ketua ASKAB.
Selain Kapolresta Kombes Pol. Deddy Foury Mellewa, SH., S.I.K., M.I.K turut hadir jajarannya antara lain Kasat Intel, Kabag Op, Kasat Reskrim, dan Kasat Binmas Polresta Banyuwangi. dan tentu juga tampak kehadiran jajaran Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) antara lain Camat, Kapolsek, dan Danramil) Rogojampi.
Anton Sujarwo. SE Kepala Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi Banyuwangi dalam sambutan penghormatannya menyampaikan, merupakan suatu kebanggaan dan berterimakasih silaturahmi Kapolresta Banyuwangi dengan Kepala Desa dalam hal ini Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi (ASKAB).
Sedikit kilas balik Anton Sujarwo ceritakan dirinya yang diberikan kepercayaan dan amanah oleh para Kepala Desa. Untuk menahkodai Asosiasi Kepala Desa (ASKAB). Sehingga bisa membangun jembatan silaturahmi kepada semua elemen wabil khusus adalah dengan kepolisian di Polresta Banyuwangi.
“Kami menilai semuanya ini berawal dari komunikasi berujung dari komunikasi dan berakhir dengan komunikasi. Maka kami bersama teman – teman tidak henti hentinya untuk saling berkomunikasi berkolaborasi dengan pihak manapun demi menjaga stabilitas, keamanan di masing-masing desa yang ada di Kabupaten Banyuwangi ini,” kata Anton.
Anton menambahkan, yaitu meminta kepada semua teman-teman Kepala Desa untuk siap bersinergi, siap membangun komunikasi dengan semua elemen termasuk Polresta Banyuwangi, demi terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat yang ada di Kabupaten Banyuwangi ini.
Kapolresta dalam sambutannya yang lebih kepada ajakan dan pencerahan itu, awali dengan membahas makna nama Kecamatan Rogojampi. Sebutan nama Rogojampi disebutnya kuat sekali energinya dan seolah nama Rogojampi merupakan suatu pesan dari alam semesta. Bahwa banyaklah mengingat, bahwa dalam raga ada jampi-jampinya ada kata-kata ajaib yang harus diucapkan dalam raga ini.
“Jadi ini pesan alam semesta untuk kita semua bahwa kita harus banyak mengingat, dengan adanya Rogojampi di Banyuwangi mungkin sebagai tola ukurĀ untuk keadaan Kabupaten Banyuwangi yang aman dan kondusif itu. Diharapkan masyarakat Rogojampi mempunyai kekuatan secara spiritual yaitu ada spirit ada ritual yang akan dikuti oleh desa-desa yang lainnya juga”.
Berikut Kapolresta lebih dalam lagi singgung soal sebutan Banyuwangi, yaitu Banyu yang Wangi. Yang kemudian diambil filosofi dari kata Banyu (air), yang mana Banyu (air) itu mudah gerak, dan mudah berubah.
“Molekul yang paling mudah bergerak atau berubah adalah Banyu (air), sedang 70% dalam badan kita ini adalah kandungan air. Jadi ketika ada sugesti jelek, sugesti buruk mudah berubah, maka harus ada Rogojampi, harus ada bacaan di dalam raga ini. Karena saya yakin kata-kata itu adalah energi”.
Membumbui apa yang disampaikannya, Kombes Deddy mengutip ungkapan tokoh India yaitu Mahatma Gandi yang mengatakan, “Kata-katamu akan menjadi perasaanmu, perasaanmu akan menjadi tindakanmu, tindakanmu akan menjadi kebiasaanmu, kebiasaanmu akan menjadi takdirmu”.
Mendengar ungkapan itu hadirin sontak tepuk tangan meriah sambil lontarkan kata “Mantap” terkagum-kagum atas apa yang disampaikan oleh Kapolresta Kombes Pol Deddy Foury Mellewa.
Pada intinya menurut Kapolresta semuanya yang terjadi simpel saja yaitu berawal dari kata-kata. Oleh karena itu melalui kesempatan tersebut Kapolresta berpesan kepada hadirin juga rekan-rekan media untuk memberikan narasi-narasi yang positif. Begitu juga kepada Kepala Desa yang tergabung dalam ASKAB untuk memberikan narasi-narasi yang positif sugesti-sugesti yang membangun. Sehingga masyarakatnya bisa semakin produktif dan keamanannya semakin kondusif.
Sekilas Kapolresta berkisah saat masih tugas di Papua, yang kemudian lagi-lagi apa yang disampaikan oleh Kombes Pol. Deddy membuat hadirin terkagum-kagum soal semua berawal dari kata-kata dengan mengatakan,
“Tulislah semua rencanamu dengan pensil, dan berikan penghapusan kepada Tuhan, karena tidak semua rencanamu baik di mata Tuhan, tapi rencana Tuhan pasti akan indah pada waktunya”.
Lanjutnya, Desa yang ada di Banyuwangi ini semua mempunyai ciri khas sendiri-sendiri, mempunyai pesan-pesan mistik yaitu ada misi dan ada taktik. Diharapkan kepada Kepala Desa benar-benar sebagai jalur yang komunikatif kepada masyarakat jalur yang bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat. Disampaikan juga makna dari pesan sebuah hadis yang artinya “setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya”.
“Saya harapkan kepada bapak-bapak Kepala Desa ini untuk menjadi soko guru, menjadi tulang punggung masyarakat. Karena apa, Kepala Desa juga sebagai ujung tombak sekaligus sebagai ujung tombok”, harap Kapolresta sambil sedikit intermeso.
Masih banyak lagi penyampaian-penyampaian Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Foury Mellewa yang membuat hadirin terkagum-kagum. Bahkan terdengar kalimat dari salah satu Kepala Desa Budiharto mengatakan, “Luar biasa Pak Kapolresta ini, intonasinya enak, ibarat menu makan empat sehat lima sempurna,” celetuknya.
Untuk menyempurnakan tema acara silaturrahmi, maka dibuka kesempatan kepada hadirin untuk menyampaikan pertanyaan, usulan, bahkan saran dan kritik. Pasalnya Kapolresta Banyuwangi memanfaatkan juga kesempatan tersebut untuk serap aspirasi masyarakat berkenaan dengan kurang lebihnya tugas-tugas yang dilakukan oleh jajaran Polresta Banyuwangi. (ktb/r35).