Kabaroposisinet| Blora. Posisi perempuan dalam lingkup politik semakin diperhatikan, Badan Kesatuan Bangsa dan politik (Kesbangpol) kabupaten Blora hari ini 14/07/2022 bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum Blora berikan pendidikan peran perempuan dalam politik pada organisasi wanita, peran perempuan dalam pemilu.
Jadwal pemilu yang ditetapkan pemerintah pada Hari Rabu 14 Februari 2024, sebagian dari peserta sudah mengetahui pemilu secara serentak akan diadakan.
Agus Puji Mulyono kepala Kesbangpol Blora menyampaikan, ” kegiatan pagi ini Kesbangpol bersama Organisasi wanita di kabupaten lakukan pendidikan politik, ini sangat bagus untuk kedepan peran perempuan lebih berani sebagai peserta, pemilih,”jelasnya
” Menjadi motivasi bagi organisasi perempuan agar dapat menyampaikan ke anggotanya dan masyarakat kegiatan ini dan mensukseskan pemilu tahun 2024, ” ucap Agus Puji Mulyono diwawancarai langsung awak media di pendopo Bupati Blora.
Imbuhnya,” kedepan kegiatan semacam terus dilakukan setidak 4 sampai 5, nanti kepada pemilih dini juga diberikan pendidikan politik”
Rupiarsih narasumber dari akademisi, ” saat ini perempuan mempunyai peran penting serta strategis nanti dalam pemilu tahun 2024, sekarang masih didominasi oleh laki – laki. Secara keseluruhan di blora pemilih perempuan dengan total 51% artinya Perempuan di Blora memiliki suara terbanyak dengan women to women ( wanita ke wanita) untuk memenuhi Kuota sebesar 30% mampu, 30% itu kecil bahkan lebih,” jelasnya
Lanjutnya, dengan kemauan dan pendidik politik, perempuan mampu , tidak sulit tetapi balik lagi tinggal perempuan itu mau tidak meng- upgrade dirinya sendiri, untuk aturan juga sudah ada keikutsertaan perempuan sudah diberikan 30%.
Sementara itu Dwi Astutiningsih mantan anggota DPRD Blora sekaligus peserta pilkada 2019 ini mengatakan pendidik politik bagi perempuan seperti saat ini bagus, seperti di partai dulu sering melakukan hal ini,” ujarnya
Dwi Astutiningsih menambah, menurut pandangannya tidak perubahan nuasan politik di Blora bagi perempuan, untuk mendapatkan 30% saja sulit apalagi kalau di losskan sampai sebanyak itu sangat sulit, karena harus mampu di semuanya,” jelas Dwi Astutiningsih
Ditanya terkait pencalonan lagi dan pengkaderan. Dia merasa sudah tua, untuk pengkaderan dulu saya lakukan itu sekarang tenggelam lagi, lebih lanjut ditanya soal pencalonan dari keluarga, dia menceritakan awalnya keluarga kurang berminat, tetapi setelah berkecimpung jadi suka. Kemungkinan nanti akan maju. (GaS)