Kabaroposisi.net | Blora. Pelatihan pengendalian penyakit mulut dan kaki (PMK) ternak sapi oleh pemerintah desa Bogorejo secara mandiri di pendopo balai desa Bogorejo, hari Selasa 19/07/2022. Hadir RT, RW, perangkat desa, tokoh masyarakat, Babinsa, babinkamtibmas, perwakilan koordinator P4 Kecamatan Bogorejo.
Kepala Desa Bogorejo Farid A’ang Mualafi menyampaikan kegiatan pelatihan pengendalian Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada sapi ini lakukan ketika keluhan warga desa Bogorejo, yang terkena virus kurang mendapat respon dari Tim Satgas PMK kecamatan, ” ucapnya
” Banyak warga berkeluh kesah dan desak penanganan sapi terinfeksi virus PMK, Sapi sebagai raja kaya atau harta tabungan warga, yang perlu penanganan terbaik, akhirnya pemerintah desa sat set lakukan pelatihan ini secara mandiri, tidak butuh waktu lama, ” jelas Kades Bogorejo
Sementara itu Ketua Badan Pengawas Desa (BPD) Ahmad Khamim dalam kegiatan tersebut, senada dengan Kepala Desa, ” kegiatan Ini dilakukan mandiri tidak ada kaitan dengan Dinas Peternakan, ini langkah bagus dari pemerintah desa untuk penanganan PMK, ” tandasnya
Dikonfirmasi langsung media ini perwakilan dari koordinator dinas P4 kecamatan Bogorejo yang hadir dalam kegiatan tersebut Hartiwi mengatakan, ” Kegiatan ini sangat membantu masyarakat dan Dinas karena masyarakat masih awam dengan PMK, dalam penanganan maupun yang lain, kegiatan ini jawaban alternatif bagi petani (pemilik sapi),” tegasnya
Ditanya terkait keluhan soal penanganan PMK yang kurang, Hartiwi mengucapkan, ” Iya seperti dikatakan pak kades dan Ketua BPD, wabah PMK ini sangat cepat sedangkan wilayah kecamatan Bogorejo sangat luas, tenaga cuman ada 2, saya sendiri di bidangnya pangan. Dari dinas sendiri sudah melakukan sosialisasi kebersihan kadang, semprot disfektan baru itu dilakukan,”
Pelatihan mengandeng Perusahaan ternak Sapi Siwa yang berada di Banyubang kecamatan jiken memiliki jumlah polusi 30 ekor Sapi, perusahaan ternak sapi ini mengandeng dr Hendro Cahyo ahli Virus dalam penanganan virus PMK. Perusahaan ini bekerja sama dengan pemerintah desa Bogorejo memberikan pelatihan pengendalian PMK.
Wartono tenaga ahli perusahaan ternak sapi Siwa mengatakan PMK ini memang penyebaran sangat cepat dari Covid -19, dikadang kami ada satu terpapar g sampai 2 hari sapi berjumlah 30 ekor dari yang besar sampai pedet terpapar, dengan dibantu bapak Hendro tidak lama penyakit PMK pada sapi sembuh terutama yang di mulut, untuk dikaki juga sembuh perlu waktu, pengalaman ini yang ditularkan kepada masyarakat dan tadi dibantu bapak Hendro,” jelasnya
Lebih lanjut Wartono masyarakat tidak perlu panik, PMK ini tidak mematikan pada ternak, karena yang diserang mulut dan kaki, ketika terinfeksi mulut pada ternak sapi, ini yang membuat sapi tidak mau makan karena sakit untuk mengunyah makanan, pada dasarnya sapi mampu bertahan tidak makan 2 hari sampai 3 hari, hari ke 4 sapi mati, ini penyebab ternak sapi mati, intinya karena tidak makan.
Pada pelatihan ini diberikan pelatihan pada pemilik sapi maupun peternak bagaimana sapi yang terinfeksi virus bisa sembuh dan menjaga yang sehat tidak sakit dari sapi dewasa dan sapi kecil atau anakan dengan menggunakan resep penanganan PMK sapi 30 sembuh semua, resep ini nanti diajarkan kepada masyarakat.
Resep tersebut di mulai penyemprotan kadang dengan 4 liter air dicampur 2 gram Citrun atau 1/4 sendok makan
Untuk Salep kaki sapi dengan 400 ml handbody, 5 gram Citrun atau 1/2 sendok Citrun, 20gram amoxitin atau 2 sendok makan
1000 ml atau 1 kg mayones / krim kue, 10 – 15 gram Citrun atau 4 sendok makan citrun, 40 gram amoxitin atau 4 sendok makan
Vitamin untuk Sapi 5 liter air dicampur 1 sendok makan Mio bio
Comboran dengan konsentrat, polar, 2 sendok Mio bio
Untuk anakan sapi dibawah 3 bulan ( pedhet ), susunya menggunakan 1 liter air, 3 sendok susu krim ( bubuk ), 2 sendok Mio bio
Perlu diperhatikan dalam pengendalian PMK ini kebersihan kadang, sakit pada kuku sapi yang agak lama. ( GaS )
