BANGKALAN | Kabaroposisi.net – Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran untuk menjadikannya bermakna
KOSP dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Dijelaskan Akhmad Syamsuri, M.Pd Korwil Pendidikan Kecamatan Bangkalan, Jawa Timur, kegiatan hari ini yang ditempatkan di UPTD Sekolah Dasar (SD) Negeri Kraton 1 merupakan sosialisasi penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP).
“Kami sudah melaksanakan kegiatan ini sebanyak tiga kali dan sekarang ini yang terakhir, dan saya berharap karena sekarang ini sudah memakai kurikulum merdeka tentunya alur penyusunan kurikulum merdeka berbeda dengan konteks yang sebelumnya, apa yang membedakan sekarang ini adalah wajib satuan pendidikan untuk menyusun KOSP tentunya tidak harus kopy paste,” ujarnya, kamis (21/7/22) siang.
Lanjut Syamsuri, selain hal tersebut, dirinya juga menjelaskan mengenai merdeka mengajar, sebab kata dia guru tidak harus bebas untuk mengajar akan tetapi guru wajib memetakan karakteristik siswa sesuai dengan karakteristiknya.
“Jadi guru itu harus pinter-pinter membelajarkan siswa secara deferensiasi, sebab sekarang ini banyak konsep yang harus dipahami oleh guru untuk melaksanakannya, dengan pembelajaran deferensiasi,” ucapnya.
Dirinya juga optimis, tambah Syamsuri, menyukseskan program-program pemerintah, sebab kata dia kecamatan bangkalan sudah melaksanakan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka)
“Untuk (Kecamatan Bangkalan,red) sudah melaksanakan IKM sebanyak 32 lembaga kemudian PSP (Pelaksana Sekolah Penggerak) 4 lembaga, namun bagi sekolah yang belum ditetapkan sebagai PSP tetap mengikuti IKM mandiri, dan hal inilah yang tentunya dapat memberi nilai bagus bagi kompetensinya lewat PMM (Platform Merdeka Mengajar).
“Saya berharap bulan agustus awal nanti dokumen KOSP ini sudah siap di sahkan oleh dinas pendidikan kabupaten bangkalan,” imbuhnya. (Sul)