Menuai Protes, Liga Santri Tingkat Kodam V Brawijaya

Sidangkan di Komdis Asprov Jatim

KABAROPOSISI.NET|Kediri, – Liga Santri Piala KASAD tingkat Kodam Brawijaya diwarnai protes karena ada pemain EPA.

Dari pantauan awak media Protes tersebut terkait adanya pemain tidak sah yaitu pernah terdaftar di EPA Arema FC. Protes dilayangkan dan sudah di sidangkan di Komdis Asprov Jatim.

Bacaan Lainnya

Adapun dalam sidang yang dipimpin oleh Ketua Komdis Makin Rahmad Spd. SH. M.Hum. Acara pertama pihak Pelapor di mintai keterangan dan di susul Tim pelapor. (23/08/22)

Tomi Wibowo selaku Manajer Tim Al ‘ Makruf yang merasa dirugikan ditemui awak media membenarkan Timnya telah melayangkan Protes.

“Ya kami telah melayangkan surat protes secara resmi kepada Asprov Jatim. Dimana dalam pertandingan terakhir kami menemukan seorang pemain dengan nama AQ dari Blitar ternyata pemain EPA dari tim liga 1 dari Malang. Menurut kita itu diduga ada pelangaran Pasal 28 ayat 1 c dan 2 yang inti bunyinya adalah pemain yang bermain di liga santri adalah pemain amatir. Kalau pemain EPA kami di Kediri Gudangnya”, tegas Tomi AW.

“Tapi tak satu pemainpun yang kami mainkan karena kami tahu itu melanggar aturan”. Tegas Tomi

Masih ditegaskan Tomi, Jadi kita melayangkan protes bukan hanya bertujuan buat tim kita tapi juga menjaga marwah nama baik Liga Santri Piala Kasad Tingkat Kodam V sendiri.

Tim yang tidak sportif, memainkan atlit tim Arema

Karena dari pertandingan tingkat Kodim sampai Korem dan terakhir tingkat Kodam kita selalu di wanti wanti dengan tegas tidak boleh memainkan pemain EPA. Tapi yang terjadi seperti ini. Dan anehnya pada saat kami di panggil sidang yang juga terlihat hadir dari Tim official Blitar, sidang dipimpin Oleh ketua Komdis bukan pandis. Sementara ketiga anggota Pandis tidak hadir”, Geram Tomi kepada komdis.

Salah satu Tim Liga Santri

Aris salah satu official Tim Al Ma’ruf menambahkan kecewa bahwa tidak ada sinkronisasi aturan antara PSSI dan Kodam. Dalam setiap TM bahkan dalam TM di Kodam di tegaskan oleh Bapak Kajasdam bahwa jangan main main dengan aturan apalagi pencurian umur atau pemain tidak sah. Jadi ada regulasi yang bias dan kurang tegas antara Kodam dan PSSI tutupnya.

Sementara sampai berita ini di turunkan pihak Komdis PSSI Jatim belum ada yang bisa di hubungi.

Mas Tomi menambahkan, Liga Santri ini melatih profesional Tim, dan mencari atlit atlit yang berpotensi, kalau aturan disiplin tidak singkron terkesan turnamen ini Kaleng kaleng.(red/pr@/Tam)

Pos terkait