Kabaroposisi.net | BANYUWANGI – Ketika mendengar sebutan nama SAHIBA khususnya masyarakat di Kabupaten Banyuwangi, mungkin bayangan kita langsung tertuju pada salah seorang artis kenamaan di kalangan milenial bumi Blambangan. Yang mana diketahui bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini popularitas artis yang nama panggungnya sama dengan sebutan nama di atas, melejit hampir sejajar dengan artis di tingkat Nasional.
Sayangnya, SAHIBA yang dimaksut di sini bukan SYAHIBA artis Banyuwangi yang sangat terkenal kebolehannya dalam aksi panggung dan kemerduan suaranya itu. SAHIBA yang satu ini adalah sebutan atau kependekan kata dari sebuah program yang akan dijadikan ikon program “Ketahanan Pangan” alternatif pemenuhan nutrisi nabati di wilayah Kecamatan Singojuruh yakni “Sayur Hidroponik Bubuk Alami”.
Sebagaimana disampaikan oleh Atim Suharyono (Kasie PM-Kesra) Kecamatan Singojuruh yang akrab dengan sapaan nama Pak Hary. Bahwa program SAHIBA tersebut mengadopsi gagasan besar putra-putri asal Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh yaitu Hendra Febriyanto dkk yang pernah jadi juara dalam ivent “Jagoan Tani” oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi beberapa waktu lalu. SAHIBA selanjutnya diangkat menjadi sebuah Innonation Goverment Awards (IGA) Kecamatan Singojuruh.
Adapun alasan kenapa SAHIBA akan dijadikan Innovation Goverment Awards (IGA) atau ikon program mendukung “Ketahanan Pangan” alertnatif untuk pemenuhunan kebutuhan nutrisi nabati, dijelaskan oleh Atim Suharyono. Bahwa sayur-sayuran adalah komponen penting untuk dikonsumsi masyarakat karena kandungan gizinya sangat penting bagi tubuh. Namun kebanyakan masyarakat yang tidak memahami akan hal tersebut, sehingga abai dan ada kecenderungan mengkonsumsi makanan yang secara rasa dan teksturnya disukai saja tidak karena pertimbangan sisi manfaat dan tidaknya untuk tubuh kita.
Sambung Yamadik salah staf Kecamatan Singojuruh selaku anggota Tim Innovation Goverment Awards (IGA), bahwa program SAHIBA tersebut selain dimaksutkan mejadi sebuah kebutuhan penting untuk pemenuhan nutrisi. Diharapkan program SAHIBA bisa meringankan beban masyarakat ketika sayur-sayuran karena kondisi tertentu mengalami kelangkaan dan mahal harganya. Dengan harapan bila setiap masyarakat di Kecamatan Singojuruh punya kegiatan Hidroponik di rumah masing-masing, maka tidak akan kesulitan memenuhi kebutuhan sayur-mayur. Tak hanya itu, kepada masyarakat juga akan ditekankan untuk menanam tanaman konsumsi pokok seperti lombok, tomat/ranti, bawang merah, bawang putih, di sela-sela halaman rumah pakai media Pot sedehana.
Mempertegas penyampaian sebelumnya, Anas Sugiharto (Sekcam Singojuruh) memberikan keterangannya kepada awak media tentang apa itu Innovation Goverment Awards (IGA) dan Sayur Hidroponik Bubuk Alami (SAHIBA). Papar Sekcam, untuk mendukung program Pemerintah baik Pusat dan Daerah yang muaranya adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Maka Kecamatan Singojuruh cetuskan Innovation Goverment Awards (IGA) itu dan SAHIBA yang akan jadi instrumennya. (r35).