Koordinasi Lintas Sektor Aksi Konvergensi Stunting Puskesmas Jabon Kabupaten Jombang

Kabaroposisi.net | Jombang. Wilayah Kerja Puskesmas Jabon Jombang Adakan Kordinasi Lintas Sektor Aksi Konvergensi Stunting. Turut hadiri Camat Jombang Sudiro Setiono, Kepala KUA, Kepala Desa Jabon, Kepala Desa Tunggorono, Kepala Desa Kepatihan, Kepala Puskesmas Jabon Drg. Retno Handaruwiyati, Forkopincam, Danramil, Polsek Jombang, dan Kader TP PKK. Kegiatan dilaksanakan di Aula pendopo Kecamatan Jombang Selasa (13/9/22)

Camat Jombang Sudiro ketika sambutan menyampaikan dalam rangka konvergensi membahas masalah kegiatan-kegiatan yang ada di Puskesmas Jabon adalah masalah angka Stunting yang ada di wilayah kerja puskesmas Jabon.

“Insyaallah masukan yang sudah kita sampaikan kepada jajaran Puskesmas maupun Kapolsek dan Danramil hari ini akan ada pembahasan bagaimana dan seperti apa sebenarnya angka Stunting yang ada,” ungkap Sudiro.

Lanjutnya, setelah mendapat data nantinya akan dipaparkan langsung Kepala Desa yang hadir bisa menyampaikan beberapa hal aspirasi yang ada di wilayah masing-masing dengan tujuan bahwa ke depan angka Stunting ini secara riil bisa betul-betul bisa dipahami dan bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

Akan tetapi karena angka stunting ini mudah diucapkan tetapi masih banyak khalayak masyarakat yang tidak tahu
sebenarnya stunting itu seperti apa, mungkin mereka terutama pelaku medis ini sangat familiar, tetapi bagaimana cara kami yang berada di kecamatan dan di desa ini bisa menjelaskan ke masyarakat cara yang paling sederhana termasuk bagaimana agar kader-kader yang sudah semangat ini di wilayah menjadi patah semangat karena sulitnya penanganan stunting ini,” ucapnya.

Sementara melaksanakan tugas dalam rangka menentukan angka pemantauan stunting adalah data yang sudah dikelola di tingkat faskes kesehatan terutama Puskesmas masing-masing.

“Kegiatan khusus pertemuan membahas masalah stunting dilanjutkan pada hari Kamis atau Jumat, dan pembahasan masalah stunting ini kita harapkan selesai dalam artian kesamaan pemahaman dan langkah dalam melaksanakan teknis,” terang Sudiro.

Ditempat sama kepala Puskesmas Jabon Drg. Retno

Handaruwiyati menyampaikan terima kasih atas kesempatan dengan dilaksanakan kegiatan ini.

” Saya menyampaikan permasalahan yang sedang kita hadapi yaitu stunting, adanya program konvergensi stunting di wilayah kerja Puskesmas jadi untuk pertama kalinya kita harus tahu apakah stunting itu, mungkin ibu-ibu bapak-bapak semua juga sudah sering mendengar akan tetapi belum paham apa itu stunting,” jelas Retno.

Perlu diketahui pendekatan intervensi yang dilakukan terkoordinasi dengan bagus. Kita bisa mencegah sasaran stunting, prioritasnya adanya penurunan statis di tahun berikutnya. Stunting bukan gizi buruk. Yang dimaksud dengan stunting adalah gagal tumbuh pada anak yang kebetulan isinya kronis dan lebih pendek. Dan setelah berproses mulai dari bulan Februari sampai Juli kemarin ada penurunan, akhirnya untuk pertimbangan bulan Agustus akhirnya kita kemarin mengadakan koordinasi dengan mengadakan musyawarah masyarakat desa di 5 Desa dan untuk kader di ajari untuk mengecek kembali alat tinggi badan dan berat badan sehingga pada bulan Agustus kemarin setelah satu bulan mengadakan posyandu dan pengukuran ulang kita mendapatkan angka menurun menjadi 1,8%.

Intervensi jangka pendek salah satunya adalah pemberian makanan tambahan balita Stunting, Bumil dan Catin. Pemberian sirup zinc, fe dan susu. Kemudian untuk intervensi jangka menengah adanya pendampingan kelas bumil untuk jangka panjang ada KP ASI, kelas Catin posyandu remaja dan sebagainya. Di kelas Catin akan bekerja sama dengan KUA dan Camat. Dengan adanya penyuluhan untuk para calon pengantin. Dan untuk menjalankan intervensi harus ada kerjasama dari TP PKK, dan kader untuk mengadakan taman pemulihan gizi dengan sasaran balita yang kurang gizi dan stunting, pungkas kepala Puskesmas Jabon Drg. Retno Handaruwiyati. (sap)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *