BERINOVASI DAN BERKOLABORASI MEMBANGUN PARIWISATA MAGETAN

KABAEOPOSISI.NET|Magetan, – Inovasi harus menghasilkan perubahan baik yang memudahkan orang untuk melakukan aktivitas kehidupannya.

Inovasi tak ada artinya bahkan menghasilkan kerugian jika dilakukan dengan reaktif dan malah mempersulit. Semangat itulah yang dikembangkan Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Magetan dalam menumbuh kembangkan kehidupan wisata dan budaya.

Bacaan Lainnya

Kabupaten Magetan yang berada di ujung barat Jawa Timur memiliki hampir semua persyaratan sebagai destinasi unggulan. Tetapi, sampai saat ini pertimbangan keputusan wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten ini masih belum menjadi pilihan utama.

Posisi geostrategis Kabupaten Magetan belum secara maksimal membawa pengaruh kepada kunjungan wisatawan begitu pula dengan tingkat lamanya wisatawan berkunjung.

Rata-rata, sekali lagi rata-rata lama kunjungan wisatawan di Magetan tidak mencapai selama satu hari, artinya masih jarang wisatawan memilih untuk tinggal menginap ketika berkunjung.

Berbagai kendala diantaranya dari aspek aksesibilitas obyek wisata di Kabupaten Magetan relatif masih “sulit” dicapai terutama jika menggunakan sarana angkutan umum.

Walaupun selalu terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Magetan (kecuali di masa pandemi covid19), tetapi jumlah tersebut masih sangat sedikit dibanding yang datang ke daerah wisata yang lain.

Hal ini dipecahkan dengan memperbaiki akses jalan ke obyek wisata salah satunya jalan tembus. Cara Lain dengan menggandeng DAMRI sebagai operator angkutan perintis.  Dan sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Magetan terus berjuang demi terwujudnya pintu Tol Trans Jawa di Kabupaten Magetan.

Dari aspek atraksi dan amenitas, Kabupaten Magetan memiliki daya tarik wisata yang lengkap. Tak kurang obyek wisata alam, budaya dan buatan manusia.  Tetapi belum semua obyek wisata tersebut didukung prasarana dan sarana pariwisata yang memadai.

Produk wisata yang dikenal dengan 3 A (aksesibilitas, atraksi dan amenitas) merupakan suatu sistem.

Dimana satu sama lain saling berkaitan. Hal ini dibutuhkan pengelolaan terpadu antar unsur tersebut. Sebagai suatu sistem yang kompleks, maka, pariwisata adalah industri jasa yang mempunyai karakteristik unik multidimensional (multi sektor, multi aktor, multi region dan multi aspek). Karakter pariwisata yang multidimensional tersebut menyebabkan sektor ini sangat tergantung pada keterpaduan pengelolaan agar terselenggaranya tujuan pembangunan pariwisata yang diinginkan.

Sehubungan dengan karakter tersebut, di masa ini, Dinas Pariwisata  dan Kebudayaan Kabupaten Magetan melakukan berbagai terobosan. Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui pendekatan perencanaan pembangunan pariwisata dan kelembagaan yang sesuai untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten Magetan.

Perumusan perencanaan pembangunan dengan pendekatan tematik-holistik kiranya sangat tepat untuk sektor pariwisata. Dari sisi pengembangan kelembagaan, maka pendekatan kolaborasi dan sinergitas antara stakeholders. Stakeholder ini adalah pengusaha, pemerintah, media, masyarakat termasuk didalamnya komunitas. Peran masing-masing sangat dibutuhkan dalam membangun pariwisata Magetan.

Berbagai komunitas, apapun bentuk dan jenis kegiatan komunitas didorong untuk berinisiasi mewujudkan potensi ide menjadi sebuah kegiatan yang termanifestasikan dengan baik. Komunitas tersebut bisa dari komunitas budaya, komunitas seni, komunitas olahraga, dan sebagainya, didorong membuat kegiatan sesuai dengan bidang yang ditekuni. Kegiatan tersebut dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menjadi sebuah event yang dapat menarik kunjungan wisata, dapat dimanfaatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk memasarkan produk atau jasanya serta yang tak kalah penting adalah brand Kabupaten Magetan sebagai daerah wisata.

Misalnya dari Komunitas seni. Seniman-seniman Kabupaten Magetan didorong turut berpartisipasi bahkan menginisiasi kegiatan-kegiatan seni. Berbagai tampilan seperti tarian tradisional, kesenian reyog, musik tradisional, musik modern, seni lukis, film dan fotografi.

Dan tak ketinggalan Wayang Kulit. Diharapkan dengan semakin seringnya pertunjukkan ini digelar dapat menjadi sebuah brand dan tentu saja menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Magetan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan,  memaparkan, “ Sebagai buah dari sinergi Pemerintah dengan masyarakat melalui komunitas-komunitas dalam membuat berbagai event, tentu saja memiliki tujuan. Diharapkan dapat menarik kunjungan wisata, memperkuat ekonomi kerakyatan terutama sektor UMKM serta sebagai brand bagi Kabupaten Magetan. Untuk itu komunitas-komunitas yang ada akan selalu digetitik kreatifitasnya dalam  mengambil peran bekerja sama dengan baik. tidak hanya pada kegiatan seni, namun juga pada bentuk-bentuk kegiatan lainnya sesuai dengan bidang aktivitas masing-masing komunitas”.ungkapnya
MARI BERKUNJUNG KE MAGETAN

(Pri⁹⁹)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *