Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Michael Edy Hariyanto, SH., MH, Pimpinan DPRD Kabupaten Banyuwangi dari Partai Demokrat, gelar Reses di Desa Bagoorejo Kecamatan Srono Rabu 12/4/2023. Perlu diketahui, setelah adanya perubahan Daerah Pemilihan (Dapil), Kecamatan Srono tidak lagi bagian dari Dapil 3 namun kini jadi bagian dari Dapil 2 meliputi Kecamatan Rogojampi, Kecamatan Blimbingsari, dan Kecamatan Srono.
Kades Bagorejo Sutarji dalam sambutan penghormatannya, blak-blakan sangat berterima kasih dengan adanya Reses Pimpinan DPRD Banyuwangi Michael Edy Hariyanto, SH., MH. Selanjutnya Kades Sutarji sekedar menginformasikan sekaligus aspirasinya kepada Michael selaku Pimpinan DPRD atau sebagai Wakil Rakyat.
Sutarji juga mengapresiasi kepada Pimpinan DPRD yang satu ini (Michael Ketua DPC Demokrat), dengan bercerita kepada masyarakatnya bahwa Kecamatan Srono dulu adalah Dapil 3. Tapi untuk Pemilu akan datang setelah ada perubahan Dapil oleh KPUD Banyuwangi Kecamatan Srono masuk Dapil 2. Dikatakannya Meskipun Michael anggota DPRD yang lahir dari Dapil 2, tetapi sering juga memberikan bantuan juga ke Desa dan masyarakat di Dapil 3.
Dalam serap aspirasinya kepada masyarakat Bagorejo yang bisa dibilang baru bagi Michael, dimulai dengan menjelaskan apa itu Reses, dan apa tugas anggota DPR. Diurainya, Reses adalah kewajiban anggota DPR bertemu dan serap aspirasi apa yang jadi keinginan masyarakat/konsituen di Dapil masing-masing. Pasalnya Reses itu adalah kewajiban anggota DPR melayani Rakyat, karena memang sebagai wakilnya rakyat.
“Saya sebagai anggota DPR bahkan salah satu Pimpinan di DPRD Banyuwangi yang dipilih oleh Rakyat, apa yang jadi keinginan atau aspirasi Rakyat saya catat, saya akan perjuangkan ke Pemerintah agar terpenuhi. Itu salah satu tugas utama DPR, Oleh karen itu, saya berikan kesempatan masyarakat Bagurejo melalui Reses saya ini. Untuk mengungkapan apa yang jadi keinginannya untuk kemajuan pebangunan di Desa Bagurejo ini”, ungkap Michael disambut aplouse hadirin.
Yang tak habis pikir kata Michael, Pemerintah memberikan subsidi tidak disesuaikan dengan kebutuhan riel petani. Dicontohkan, untuk kebutuhan petani padi, per hektarnya petani membutuhkan 3 sampai 5 Kwintal, sementara subsidi yang diberikan hanya 170 Kg. Michael nilai Peraturan yang terbaru tidak berpihak kepada petani, yang mana ada sebanyak 77 tanaman yang boleh pakai pupuk subsidi sekarang sudah dibatas hanya 6 macam jenis tanaman saja yang boleh pakai pupuk subsidi.
Soal pertanian jadi masalah klasik petani adalah harga tinggi dan pupuk mahal, biaya produksi tinggi tapi saat jual hasil panen harga murah. Mestinya kata Michael petani harus menuntut bagaimana produksinya tinggi jangan harga jualnya. Karena kata Michael, percuma harga jual mahal tapi produksinya rendah hasilnya sedikit juga, tapi kalau produksinya tinggi, meskipun harga murah hasilnya bisa dinikmati apalagi produksi tinggi dan harganya mahal.
Tegas Michael, “Petani harus berubah minsid nya, jangan tuntut harga jual mahal, tapi tuntutlah bagaimana hasil produksinya tinggi maka pasti bisa menikmati”, urainya edukasi para petani Bagurejo yang hadir.
Pada dasarnya Michael Edy Hariyanto merespon positif dan mengamini aspirasi masyarakat Desa Bagurejo. Kalau diajukan tidak bisa direalisasikan tahun ini, masih bisa diupayakan karena ada kesempatan melalui PAK. Kalau masih belum bisa terkafer lewat PAK, Michael pastikan tahun depan realisasi/terpenuhi. (r35)