Kabaroposisi.net | BANYUWANGI – Kejadian Banjir Bandang beberapa tahun lalu yang menimpa Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi dan menjadi perhatian Nasional. Ternyata menyisakan trauma yang mendalam pada warga terutama yang bermukim tidak jauh dari area Dam Garit Korsda Singojuruh.
Setiap musim hujan apalagi dengan intensitas yang tinggi dan dengan durasi waktu yang lama, maka terbayang dalam pemikirannya kejadian mengerikan waktu itu, tutur sosok perempuan sebut saja bu Nur. Yang mana deras dan kuatnya arus aliran sungai Badeng yang tertampung di Dam Garit memaksa menembus mulut Jembatan Garit yang terhalang oleh sampah bawaan banjir. Sehingga air bercampur lumpur, sampah, dan material kayu-kayuan berbagai ukuran tumpah rambah permukiman warga.
Maka tak heran bila warga Desa Alasmalang pada Jumat 7/7/2023 kemarin begitu panik berhaburan ketika Dam Garit debet air meningkat menyentuh bibir Jembatan. Beruntung DPU Pengairan Banyuwangi Korsda Singojuruh sudah siap dengan alat berat (Escavator) untuk kendalikan material bawaan banjir. Pertanyaannya sampai kapan kondisi ketidaktenangan warga Desa Alasmalang dan traumanya berakhir…?
“Harapan kami Pemerintah Desa Alasmalang kepada Pemerintah Kabupaten maupun Propinsi, jembatan harus direnovasi. Karena kontruksinya sudah tidak memadai, rentat tersumbat kalau banjir disertai dengan material dari hulu.
Sedangkan masyarakat sampai saat ini setiap turun hujan yang tidak kunjung reda, masyarakat resah dan panik trauma jadi satu. Harapan masyarakat Pemerintah peduli terhadap keluhan dan keselamatan masyarakat Desa Alasmalang.
Mudahan Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi tidak sekedar melihat-lihat saja, tapi bisa memperbaiki secara tepat sehingga menghapus trauma masyarakat Alasmalang”, harapan Kades Hadi Surigo begitu mendalam kepada Pemerintah Kabupaten dan Provinsi demi masyarakatnya. (r35).