Ritual Adat Kebo-Keboan Alasmalang, Bangkit Kembali Perkuat Kebudayaan Banyuwangi

Kabaroposisi.net | BANYUWANGI – Lamad-lamad terdengar kabar “Ritual Adat Kebo-Keboan” Desa Alasmalang yang pamornya menasional bahkan mendunia, kembali akan digelar besar- besaran pada tanggal 30Juli 2023 mendatang. Sudah jadi rahasia umum “Ritual Adat Kebo-Keboan” Alasmalang ketika digelar pasti mengundang kehadairan masyarakat yang luar biasa dari berbagai wilayah baik dalam maupun luar Kabupaten Banyuwangi.

Kegiatan yang digelar pada setiap bulan Muharam/Assyuro Tahun Baru Islam oleh masyarakat Desa Alasmalang itu, seolah memang dirindukan pelaksanaannya. Terlebih hampir selama 3 tahun karena masa pandemi, “Ritual Adat Kebo-Keboan” Alasmalang tidak digelar.

Sebagaimana disampaikan oleh Hadi Surigo Kepala Desa Alasmalang, ritual adat Kebo-Keboan harus dipertahankan. Dan Pemerintah Desa siap mensupport demi sukses pelaksanaan kegiatan ritual adat Kebo-Keboan yang sudah berjalan secara turun-temurun. Apalagi kata Hadi Surigo, kegiatan ritual adat Alasmalang sudah dikenal baik secara nasional bahkan internasional. Dan ritual adat Kebo-Keboan Alasmalang bukan hal yang baru bagi masyarakat Banyuwangi.

“Adat Kebo-Keboan Alasmalang sudah tidak asing dan bukan hal yang baru bagi masyarakat Banyuwangi. Bahkan sebulan sebelum memasuki bulan Syuro, banyak yang mempertanyakan kapan Kebo-Keboan Alasmalang diadakan. Kemarin beberapa kali tidak digelar karena memang ada kendala covid 19, kami menghormati dan patuh pada himbauan Pemerintah untuk tidak mengadakan kegiatan yang mengundang kehadiran banyak orang. Alhadmdilillah ini masa pandemi sudah berlalu, adat Kebo-Keboan harus bangkit kembali untuk memperkuat kebudayaan di Banyuwangi mas”, ungkap Kades Hadi Surigo.

Camat Singojuruh Anas Sugiarto saat ditemui awak Selasa 18/7/2023. Membenarkan akan digelarnya “Ritual Adat Kebo-Keboan” di Desa Alasmalang tersebut. Menurutnya, untuk kegiatan adat Kebo-Keboan Alasmalang tahun ini digelar sedikit berbeda dengan sebelumnya. Secara keseluruhan menyangkut prosesi ritual tidak ada yang berubah karena memang sudah jadi pakem tokoh adat Desa Alasmalang. Bedanyan hanya 7 hari sebelum dan seudahnya ada kegiatan Bazar/Pasar Rakyat.

“Ritual Adat Kebo-Keboan Alasmalang tahun ini, 7 hari sebelum hari H ada kegiatan bazar. Sesuai dengan petunjuk Pemerintah Kabupaten bahwa setiap kegiatan yang digelar baik oleh Pemerintah Kecamatan atau Pemerintah Desa punya nilai ekonomi dan pemberdayaan masyarakat mas. Saya berharap Pemerintah Desa dan tokoh masyarakat berkolaborasi dengan baik untuk mensukseskan kegiatan tersebut. Tentu juga kami dari Pemerintah Kecamatan, akan kawal dan terlibat dalam kegiatan bersama Pemerintah Desa juga tokoh masyarakat setempat demi mengangkat kembali dan pertahankan budaya ritual adat Kebo-Keboan Alasmalang ini”, tutur Anas Sugiarto. (r35).

Pos terkait