Kabaroposisi.net | BANYUWANGI – Bertempat di Aula Pendopo Sabha Swagata Blambangan Kabupaten Banyuwangi Rabu 27 Juli 2023 berlangsung acara dalam rangka Festival Anak Yatim. Yang mana melalui moment tersebut ratusan anak Yatim menerima santunan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi.
Acara memulyakan anak Yatim oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi tersebut juga diikuti oleh Pemerintah Kecamatan se Kabupaten Banyuwangi secara Zoom Meeting. Salah satunya terpantau awak media di pendopo Kecamatan Singojuruh, dihadirkan puluhan anak Yatim dari lembaga sekolah setingkat SD/MI didampingi orang tua/keluarga terdekatnya.
Turut hadir mengikuti Zoom Meeting bersama Bupati Banyuwangi dari Aula Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Agus perwakilan Korwilker Satdik Singojuruh dan AKP Arif Wahyudi, SH Kapolsek Singojuruh. Sembari menunggu dimulainya acara di Pendopo Sabha Swagata, secara simbolis santunan pada anak Yatim dari Pemkab Banyuwangi diserahkan oleh Kapolsek AKP Arif Wahyudi, SH, Atim Suharyono (Kasie PKM) mewakili Camat Singojuruh, dan Agus perwakilan dari Korwilker Satdik Singojuruh.
Selang beberapa menit acara dimulai setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, hadirin di Pendopo Kecamatan Singojuruh, hikmad megikuti pidato Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melalui Zoom Meeting. Dalam sambutannya Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan, kegiatan festival anak yatim tahun 2023 ini dibuat sangat berbeda dengan kegiatan festival anak Yatim di tahun-tahun sebelumnya. Kalau di tahun-tahun sebelumnya lebih banyak seremonialnya, tetapi di tahun 2023 penyelenggaraan festival anak yatim lebih kepada kelompok-kelompok kegiatan.
Jadi, lanjut Bupati Ipuk, festival anak Yatim sudah dilaksanakan dari tanggal 25 kemarin, di mana ada kegiatan parenting. Karena bagi kami tegasnya, dengan kebijakan dari Pemerintah bahwa, “Anak-anak Yatim tidak boleh lagi dititipkan di Panti-Panti Asuhan. Harus dididik langsung oleh ibunya atau keluarga terdekatnya, agar anak-anak ini lebih mengenal kepada keluarganya”.
Maka itu kata Bupati Ipuk, dibuatlah kegiatan parenting agar para pendamping anak Yatim bisa mengetahui bagaimana pola asuh dari anak-anak Yatim ini. Sehingga anak-anak yatim lebih dekat dengan ibunya, lebih dekat dengan kakek neneknya, dan kakek neneknya ibunyapun lebih mengetahui bagaimana melakukan pendekatan kepada anak Yatim, bagaimana melakukan aktifitas bersama anak Yatim.
“Karena anak Yatim itu adalah anak yang spesial. Di mana kalau kita mengasihi anak Yatim itu, insyaaalah jaminan dari Rosulullah kita akan selalu dekat dengan Rosulullah”. ungkapnya.
Bupati berharap mudah-mudahan dengan kegiatan parenting, bisa lebih dekat dengan anak Yatim dengan harapan nantinya juga bisa mendampingi anak Yatim dengan baik. Dan anak-anak Yatim tetap merasa terlindungi dan merasa diperhatikan.
Dijelaskan bahwa Pemerintah memfasilitasi anak-anak Yatim, untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Sehingga anak-anak termotifasi jadi tambah semangat. Karena kadang-kadang anak-anak Yatim mereka merasa minder karena mereka dari keluarga yang tidak lengkap. Dan mereka malu untuk ikut beraktifitas dengan teman-teman mereka yang lain. Karena itu Pemerintah fasilitasi agar minat dan bakat anak-anak Yatim dikembangkan. Bupati Ipuk berharap mudah-mudahan nanti bisa ditindaklanjuti oleh sekolah-sekolah yang menampung anak Yatim.
Dipenghujung sambutannya Bupati Ipuk Fiestiandani mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendampingi anak-anak di Bayuwangi.
“Sekali lagi mari bersama-sama mendampingi anak-anak kita di Banyuwangi. Karena mereka adalah generasi yang akan mengisi kepemimpinan di masa yang akan datang. Keberhasilan Banyuwangi di tahun-tahun mendatang tergantung dengan kualitas SDM kita di masa sekarang. Kalau kita saat ini terus berupaya memberikan fasilitas pada anak-anak kita untuk berkembang, insyaallah Banyuwangi ke depan menjadi daerah yang siap yang memiliki genernasi SDM nya hebat”, ajaknya dibagian akhir sambutannya. (r35).