Serah Terima Jabatan Korwil Burneh Beraroma Pungli

BANGKALAN | Kabaroposisi.net – Kegiatan pungutan liar di Indonesia sepertinya, sudah menjadi tradisi yang menjamur dikalangan Pemerintah. Segala macam modus dilakukan dari mengatasnamakan pribadi maupun kelompok.

Peringatan yang ditulis di banner setiap Instansi yang melarang adanya Pungli, sepertinya hanya pajangan belaka Bagi pandangan para oknum-oknum yang merugikan uang rakyat dari ratusan juta hingga milyaran rupiah.

Seperti yang diduga dilakukan oleh oknum FKK Kecamatan Burneh, pada kegiatan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan setempat sumber anggaran tersebut berasal dari iuran kepala sekolah yang ada di kecamatan setempat.

Saat ditemui dilokasi kegiatan sertijab, Hariyadi Korwil Kecamatan Burneh mengaku tidak tahu sumber anggaran kegiatan tersebut, Ia berdalih bahwa dirinya hanya tamu pada acara tersebut dan orang baru di wilayah Burneh.

Ditempat yang sama, Jasuli mantan Korwil Burneh mengatakan, bahwa kegiatan itu di fasilitasi oleh FKK Kecamatan Setempat.

Menindaklanjuti hal itu, Matus selaku ketua FKK Kecamatan Burneh, saat di konfirmasi terkait hal tersebut Ia mengaku kegiatan itu memang difasilitasi oleh FKK termasuk dengan anggarannya tersebut.

“FKK itu sudah merupakan anggaran rutin setiap bulannya sesuai dengan kesepakatan yang ada di anggaran dasarnya,” kata Matus saat ditemui lokasi kegiatan, kamis (14/9/23).

Lebih lanjut Matus menjelaskan, didalam Juknis BOS kepala sekolah tidak boleh menganggarkan iuran.

Namun disamping itu menjadi sebuah keputusan bersama sehingga kepala sekolah diharuskan membayar iuran setiap bulannya, entah itu dari kantong pribadi atau dari mana saja.

“Yang penting dari keputusan itu kepala sekolah setiap bulannya ada iuran entah itu di keluarkan dari pribadi atau dari mana, karena memang BOS tidak boleh menganggarkan iuran kepala sekolah,” terangnya.

Ia juga mengaku pada setiap bulannya memang terdapat iuran rutin bagi kepsek di wilayah Burneh.

“Khusus Kecamatan Burneh itu memang ada iuran untuk biaya konsumsi rapat artinya dari kepala sekolah untuk bersama. Jadi kegiatan tadi itu cuma snack aja, satu orang itu dianggarkan cuma 10 ribu, menghabiskan sekitar 300 ribu dak terlalu menghabiskan dana yang banyak,” ungkapnya. (Fin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *