Adakan Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Bangga Menjadi Petani Organik 

Kabaroposisi.net | Blora – Mulai menuju ke pertanian mengunakan pupuk organik para kelompok tani desa Plosorejo berjumlah 30 mendapatkan pelatihan dan penyuluhan pembuatan pupuk organik dan penyuluhan penggunaan pupuk organik dari pemerintah desa Plosorejo berkerjasama dengan UPTD pertanian kecamatan Banjarejo di balai desa hari ini 9/11/2023.

Sekarang ini Kondisi tanah pertanian tingkat kesuburan menurun dari hasil uji tanah yang dilakukan Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan kabupaten Blora dengan kecukupan unsur organik rata rata diwilayah kecamatan Banjarejo kurang dari 2 persen.

Kepala desa Plosorejo Akhmad Muslih juga seorang petani menyampaikan keinginan agar pertanian di wilayah desa Plosorejo secara berangsur angsur penggunaan pupuk anorganik mulai berkurang dengan digeser ke pupuk organik, pupuk organik lebih bersahabat dengan lingkungan kesuburan tanah akan terjaga.

” Kedepan pupuk anorganik atau kimia akan berkurang jumlahnya ini menjadikan harga pupuk anorganik semakin mahal artinya biaya untuk bertani semakin mahal, maka perlu persiapan dari awal menggunakan pupuk organik dengan mampu membuat sendiri dengan bahan kotoran dan kencing sapi akan mempermudah petani untuk pemupukan, tidak selalu tergantung dengan pupuk anorganik, yang sekarang kebutuhannya mencapai 4 kwintal sampai 5 kwintal per hektar untuk pupuk anorganik, ” ungkapnya di depan para anggota petani

Deddy tenaga ahli pertanian memberikan pelatihan membuat netrobateri atau dekomposer (fermentasi pupuk)

Dia tidak memungkiri penggunaan pupuk organik tidak bisa langsung total diganti harus berangsur-angsur sampai penggunaan pupuk anorganik nol persen.

Sementara itu Kepala koordinator DP4 Kecamatan Banjarejo, Sunaryo sependapat dengan dengan Kades Plosorejo penggunaan pupuk organik tidak langsung total diganti tapi berangsur dikurangi penggunaannya dari 25persen terus 50 persen hingga 100 persen menjadi totalitas menggunakan pupuk organik.

” Kuatir ya petani langsung diganti total dan hasilnya tidak sesuai terus mereka tidak mau lagi menggunakan pupuk organik, biasanya petugas penyuluhan pertanian terus di Gunem ( diperbincangkan ),” ujarnya dibalas tertawa oleh para petani

Lebih lanjut Sunaryo menyampaikan program ini juga meneruskan program Bupati Blora Arief Rohman Gerakan Masip pengolahan pupuk organik yang tag linenya Pupuk e Kandang Tanaman Kondang sekaligus juga merealisasikan program dari BPP atau program penyuluhan yaitu teknologi pengolahan pupuk kandang.

” kelompok tani tadi diberikan pelatihan cara membuat fermentasi untuk kotoran sapi dan air kencing sapi, juga di berikan penyuluhan waktu yang tepat untuk melakukan pemupukan organik yaitu waktu pertama kali tanah diolah atau dibajak yang kedua pupuk organik cairnya ketika Waktu pemupukan kedua, untuk detailnya bisa dengan petugas penyuluhan pertanian desa yang akan mendampingi program ini,” terangnya

Disampaikan Kepala Koordinator DP4 kecamatan Banjarejo bahwa pemerintah desa Plosorejo selanjutnya telah menyiapkan lahan untuk dem farm pertanian organik yang telah diusulkan kemudian menerapkan secara konsisten usaha tani berwawasan organik melalui metode penyuluhan yang pastinya memproduksi dan menyalurkan netrobateri atau dekomposer yang sudah dilatihkan tadi kepada anggota kelompok taninya, jelas nanti di dampingi petugas penyuluh.

Perlu diketahui pemerintah desa Plosorejo melaksanakan kegiatan ini dari dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi (BHPR) juga memberikan subsidi kepada petani untuk membuat tampungan kotoran dan kencing sapi sebagai bahan pupuk organik selain untuk pelatihan dan penyuluhan. (GaS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *