Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Beberapa Perwakilan Petani Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi – Jawa Timur, yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Rabu 29/11/202, berkumpul di Pendopo Kantor Desa Singolatren dalam rangka Pengukuhan Ketua Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA).
Sebagaimana disampaikan oleh Apandi Kepala Desa Singolatren, bahwa untuk Ketua HIPPA Singolatren terjadi pergantian. Yang mana untuk menentukan Ketua HIPPA yang baru dilakukan proses demokrasi oleh para petani yang hasilnya muncul nama Yahya warga Dusun Wijenan Lor Desa Singolatren.
Namun demikian kepada Ketua HIPPA hasil pemilhan itu, sebagai bentuk uji kelayakannya diberi waktu masa uji kinerja selama 4 bulan. Seperti diketahui, dalam masa uji kelayakannya, Yahya dihadapkan pada masa yang sukit yaitu masa kemarau yang cukup panjang. Yang mana masa kemaru adalah masa yang bagi petani sulit memenuhi keutuhan air untuk produksi pertaniannya. Tak jarang petani gagal tanam bahkan gagal panen karena tidak terpenuhinya kebtuhan air.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa masa kemarau, kadang terjadi gesekan antar petani karena berebut air demi tanaman padinya. Mungkin salah satu teratasinya persoalan tersebut jadi indikator Yahya mendapatkan nilai plus dari petani. Dan hasilnya setelah Yahya melewati masa uji kelayakan kinerja dikukukan sebagai Ketua HIPPA definitip oleh petani melalui Pemerintahan Desa dalam hal ini oleh Apandi selaku Kepala Desa Singolatren.
Di waktu berbeda pasca pengukuhan Yahya selaku Ketua HIPPA Desa Singolatren yang baru, Apandi Kepala Desa Singolatren dalam konfirmasinya menyampaikan pesan dan harapannya.
“Alhadulillah…yang pertama saya berharap atas nama petani hendaknya Ketua HIPPA beserta Sublok-Sublok, Gapoktan, Kelompok tani yang ada di Desa Singolatren harus kerja sama yang baik. Saya mohon Ketua HIPPA harus sering turun ke lapangan atau di arean persawahan, supaya tahu permasalahan dan bisa cari solusinya. Dengan situasi kemarau panjang harus bisa mengatur air dan saluran yang memang kewajiban HIPPA dan Sublok harus bersih-bersih saluran biar aliran air lancar. Yang terpenting harus adil dalam membagi aliran air ke sawah petani jangan sampai ada permasalahan yang tidak kita inginkan”, ungkap Apandi Kades Singolatren itu.
Kepada petani melalui media Apandi menghimbau, kalau ada permasalahan di lapangan agar lebih mengutamakan komunikasi dan musyawarah dengan petugas HIPPA atau Subloknya. Karena sebentar lagi akan musim penghujan, Kades Apandi meminta saluran irigasi area persawahan lancar agar tidak terjadi luapan air ke pemukiman warga karena over debet air. (ktb).