Soal Data Penerima BLT El Nino, Kades Singolatren Harap Pemerintah Pusat Koordinasi Dengan Pemerintah Desa

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI – Beberapa bulan terakhir fenomena El Nino melanda sebagian besar beberapa wilayah di Indonesia. Sebagaimana dikutip dari beberapa sumber, dampak dari fenomena El Nino adalah kekeringan yang menyebabkan suhu udara meningkat dan curah hujan menurun.

Merespon fenomena alam (El Nino) tersebut Pemerintah gelontorkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada jutaan masyarakat terdampak. Seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja di Kabupaten Banyuwangi Rabu 27/12/2023 kemarin. Presiden Jokowi pada suatu memont secara simbolis serahkan BLT El Nino kepada masyarakat di Banyuwangi.

Bacaan Lainnya

Hal yang sama dilakukan oleh Pemerintah Desa Singolatren pada Kamis 28/12/2023 secara simbolis serahkan BLT El Nino yang disalurkan melalui petugas Pos Indonesia kepada masyarakatnya. Besaran BLT El Nino yang diberikan oleh Pemerintah Rp. 400.000 (Empat Ratus Ribu Rupiah). Tehnis penyalurannya, PT Pos Indonesia setempat memberikan undangan kepada warga/masyarakat penerima manfaat.

Sebagaimana disampaikan Kepala Desa Singolatren Apandi, warganya yang mendapat bantuan program BLT El Nino sebanyak 582 orang. Atas adanya BLT El Nino ini, Kades Apandi mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah karena bisa meningkatkan daya beli masyarakat. Namun di sisi lain Kades Apandi sedikit menyampaikan harapannya, kalau bisa soal data masyarakat yang akan diberi manfaat BLT El Nino koordinasi dengan Pemerintah Desa.

“Atas nama warga saya berterima kasih kepada Pemerintan atas BLT El Nino ini, tetapi menurut hemat saya Pemerintah Pusat dan Kementerian terkait, permasalahan data penerima manfaat harusnya koordinasi dengan Permeintahan Desa. Karena banyak hal yang harus direvisi di lapangan yang tahu itu desa tentang siapa yang wajib mendapat dan yang tidak. Bagi yang menerima senang, tapi bagi warga yang tidak menerima apalagi layak dan berhak menerima menangis. Karena kalau pakai cara seperti ini, Pemerintah Desa yang serba salah ketika ada keluhan dari warga yang layak tapi tidak menerima. Namanya warga ada yang seenaknya menuding Pak Kadesnya tebang pilih”, ungkap Kades Apandi untuk masyarakatnya. (ktb).

Pos terkait