Ancak Sewu Tasyakuran Peringati HARJAYU Ke-27 Juga Napak Tilas Perang Puputan Bayu

Kabaroppsisi.net.|BANYUWANGI – Warga Desa Bayu Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi dari beberapa Dusun se Desa Bayu Sabtu 27/4/224. Tumpah ruah hadiri acara Pengajian Akbar Halal Bi Halal dan tasyakuran dalam rangka merayakan Hari Jadi Bayu (HARJAYU) yang Ke – 27.

Kegiatan tersebut digelar merupakan kolaborasi antara Pemerintah Desa dengan Ranting NU Desa Bayu dan masyarakat. Hadir sebagai undangan jajaran Forpimka, Kepala KUA, Ketua MUI, MWC NU Kecamatan Songgon, Ketua ASKAB terpilih Budiharto dkk, dan sejumlah Kepala Desa wilayah Kecamatan Songgon serta perwakilan dari Perkebunan Bumisari.

Bacaan Lainnya

Sementara khusus sebagai pemberi tauziyah dan memimpin doa dalam pengajian tersebut. Pemdes Bayu dan Panitia, sengaja mengundanghadirkan penceramah kondang KH. Abdul Gofar dari Rogojampi.

Sesuai dengan tema acara selamatan “Ancak Sewu”, dalam rangka tasyakuran perijgati HARJAYU Ke-27. Benar adanya, pada kegiatan tersebut media dapati pemandngan masyarakat berbondong-bondong membawa Ancak yang terbuat dari pelepah daun pisang berisi nasi dengan ragam menu lauk pauk. Bagi masyarakat yang tempat tinggalnya jauh dari lokasi acara, Ancak diangkut menggunakan Mobil Pickup.

Ir. Yulia Herlina Kepala Desa Bayu dalam sambutan penghormatannya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pihak wabil khusus kepada Ranting NU beserta perangkatnya. Atas kerjasamanya sehingga pelaksanaan acara dalam rangka memperingati  HARJAYU Ke-27 dapat terselenggara. Sekilas Kades yang akrab dengan nama panggilan Lilik itu, kupas tentang filosofi diselengarakannya selamatan “Ancak Sewu”.

Diurainya, selamatan atau tasyakuran adalah bentuk wujud syukur kepada Allah Swt atas berdirinya Desa Bayu yang sudah capai usia 27 tahun. Ancak adalah wadah makanan yang terbuat dari pelepah daun pisang, bambu, dan daun sebagai edukasi bahwa warga Bayu lebih suka pola hidup sederhana. Nasi dengan ragam menu lauk pauk adalah wujud keberkahan rejeki dari Allah Swt, dan koin uang senilai 1000 rupiah simbol dari kesempurnaan. Berikut makanan yang diwadahi Ancak pada umumnya dimakan bersama-sama atau bancaan sebagai simbol kebersamaan dan gotong-royong.

Sedikit utak-atik gatuk, Kades Bayu katakan, HARJAYU sebenarnya jatuh pada tanggal 24 bulan 4 tahun 2024 dan Yulia Herlina adalah Kepala Desa Bayu yang Ke-4. Angka 4 snagat mendominasi penyebutanya, disebutnya itu adalah sesuatu kebetulan di luar dugaan akan tetapi jangan lupa bahwa hal itu terjadi tentu tidak lepas dari skenario Allah Swt juga. HARJAYU kali ini kata Kades Bayu, sebenarnya bagian dari napak tilas sejarah Perang Puputan Bayu. Yang mana di Desa Bayu ini pernah terjadi peristiwa besar yang patut disyukuri yaitu Perang Puputan Bayu yang jadi awal dari berdirinya Kabupaten Banyuwangi.

Camat Songgon Tanto Sulistriono berharap moment tasyakuran peringatan HARJAYU Ke-27, bisa membawa Desa Bayu ke depan menjadi lebih baik. Pada kesempatan tersebut, Tanto sampaikan pesan ucapan terima kasih dari Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kepada masyarakat Desa Bayu. Karena Bupati Banyuwangi kerap kali menerima penghargaan dari Pemerintah Pusat berkat kerjasama dan dukungan para pihak dan masyarakat Desa Bayu pula. Disebutkan perhargaan yang baru diterima oleh Bupati Banyuwangi adalah Satya Lencana Karya Nugraha.

Tanto juga mengimbau kepada masyarakat Bayu untuk mengawasi anak-anaknya dalam hal penggunaan media sosial (hp). Pastikan anak-anak Desa Bayu bermedsos dengan baik dan yang edukatif agar tidak salah kaprah karena pengaruh konten-konten negatif di medsos.

Oplus_0

Secara terpisah Budiharto Ketua Asosiasi Kepala Desa (ASKAB) terpilih, saat dimintai tanggapannya soal kegiatan “Ancak Sewu” oleh Pemerintah Desa Bayu. Budiharto mengaku sangat mengapresiasi sekali dan sangat mendukun kegiatan kearifan lokal Desa Bayu. Selaku Ketua ASKAB Budiharto juga mendoakan masyarakat Bayu semoga senantiasa mendapat keberkahan. Budiharto juga katakan selamatan “Ancak Sewu” yang kemudian dimakan secara bersama-sama adalah edukasi kebersamaan, kerukunan, dan kegotongroyongan.

Lanjut ditambahkan oleh Budiharto, berharap dan mohon kerjasama dari pihak Pemerintah Kecamatan Songgon. Agar mendukung dan mengupayakan kegiatan “Ancak Sewu” Desa Bayu tahun depan masuk pada Banyuwangi Festival. Sehubunhan dengan Desa Bayu adalah bagian dari sejarah cikal bakal berdirinya Kabupaten Banyuwangi, Budiharto atas nama ASKAB minta kepada Pemkab Banyuwangi untuk memberikan perhatian lebih kepada Desa Bayu baik soal pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakatnya. (r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *