Kirab Gema Nusantara Desa Singojuruh Meriah, Diwarnai Tampilan Beraroma Protes

Kabaroposisi.net.|BANYUWANGI –Kegiatan merayakan HUT Kemerdekaan RI Ke – 79 di Kabulaten Banyuwangi sudah lewat 10 hari dari bulan Agustus 2024. Namun demikian ada sebagian masyarakat Banyuwangi khususnya di Desa Singojuruh Kecamatan Singojuruh. Yang masih menggelar acara mirip dengan kegiatan Karnaval Agustusan.

Informasi terkait kegiatan seperti Karnaval Agustusan tersebut, awak media tangkap dari salah satu tokoh masyarakat setempat yang enggan disebut namanya di media. Selain itu juga dari foto dan video kegiatan yang beredar di masyarakat berdurasi 00.23 detik. Terlihat dari foto dan video antusias warga Desa Singojuruh sangat luar biasa terlibat dalam kegiatan Kirab tersebut.

Bacaan Lainnya
Oplus_131072

Menurut sumber informasi, kegiatan mirip Karnaval Agustusan dengan tema “Kirab Gema Nusantara” Selasa 10/9/2024 itu. Digagas secara swadaya oleh warga yang menamakan diri sebagai Aliansi TBK (Timur Barat Kunir). Yang kurang lebihnya sebutan TBK diambil dari nama Dusun Pasinan Timur, Dusun Pasinan Barat, Dusun Kunir yang ada di Desa Singojuruh. Tak ayal bila Selasa sore hingga jelang malam jalan raya sekitar RTH Singojuruh mendadak ramai.

Aliansi warga dari ke tiga Dusun (TBK) tersebut dalam “Kirab Gema Nusantara”, suguhkan tampilan asesoris dan ragam busana menghibur masyarakat. Suara instrumen dari semua gendre musik/kesenian menggemma di sepanjang rute Kirab menuju RTH Singojuruh. Pasalnya “Kirab Gema Nusantara” yang diadakan oleh Aliansi TBK Desa Singojuruh berlangsung meriah.

Terlihat ada yang aneh, dari foto dan video yang beredar di masyarakat, di balik kemeriahan “Kirab Gema Nusantara”. Sepertinya ada barisan peserta Kirab dari Dusun Kunir. Yang menampilkan sebuah adegan teatrikal beraroma protes kepada Pemerintahan Desanya. Yaitu ada tampilan Mobil Gerandong dipasang spandugh bertuliskan “KUNIR DARURAT KEBERSIHAN & KESEHATAN, PEMDES TIDAK ADA TINDAKAN”.

Seolah menegaskan maksut tulisan pada spandugh tersebut, di atas Mobil Gerandong itu pula ada sebuah adegan teatrikal warga sedang mandi di sungai yang dipasang tirai alakadarnya. Tampilan peserta warga dari Dusun Kunir itu, sontak mengundang tawa lepas masyarakat yang menonton di kanan kiri bibir jalan raya.

Menanggapi penyampaian aspirasi dari unsur Pemerintah Desa Singojuruh dalam hal ini Habiby (Sekdes Singojuruh), mengatakan,

“Terkait aspirasi masyarakat RT.001/RW.002, sudah kita tindak lanjuti mas, harapannya mereka progam ODF bisa dilaksanakan. Memang benar, hanya ada 3 RT yang belum terjamah bantuan itu. Kami melalui pak Kadus sudah koordinasi terkait data warga yang belum menerima progam ini, khususnya RT.001/RW.002”, ungkapnya.

Ketika ditanya bagaimana dengan adanya warga menyampaikan aspirasi, apakah itu dianggap sesuatu yang wajar dan tidak ada masalah ?

“Iya mas, kami Pemerintah Desa tidak anti kritik, tapi harapan kami penyampainya itu yang tidak pada tempatnya menurut saya. Event kemarin kan judulnya Gema Budaya Nusantara, jadi menurut kami kurang pas saja moment penyampaian aspirasi masyarakat RT.001/RW.002 Dusun Kunir ini. Kan ada wadah penyampaian aspirasi, ada rembug Dusun, ada Musdes, dan ada juga BPD perwakilan wilayah dusun kunir”, tutupnya.(r35).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *