Kabaroposisi.net | BANYUWANGI – Pada sekira 6 bulan yang lalu tepatnya Tanggal 25 April 2024, tebing Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sumbertarung Dusun Kendal Desa Sumberbaru Kecamatan Singojuruh mengalami ambrol. Diduga penyebab ambrolnya tebing akibat tergerus arus kuat aliran sungai Kumbo.
Sementara dampak dari ambrolnya tebing, ada beberapa Makam yang bongkar dan salah satunya ada jenazah yang hanyut terbawa arus. Antisipasi adanya jenazah lain hanyut, maka warga secara gotong royong memindahkan jenazah dimakamkan di tempat lain.
Masyarakat setempat sampai saat ini masih merasa khawatir, bila debet air sungai Kumbo mengalami kenaikan akan memperparah keadaan. Tak hanya itu, kekhawatiran masyarakat juga pada jembatan yang mengalami hal sama. Yang mana pondasinya sudah mulai labil akibat terjangan arus sungai Kumbo. Khawatirnya bila tidak ada upaya penanganan dari Pemerintah melalui Dinas terkait, akses vital masyarakat terputus.
Kekhawatiran masyarakat terutama mereka yang punya kerabat alrmarhum/almarhumah yang makamnya berada tak jauh dari bibir kali Kumbo.
Menurut tokoh masyarakat setempat yang enggan disebut namanya di media, harusnya ketika menyangkut soal Makam. Hendaknya jadi perhatian yang prioritas, tanpa dijelaskan apa alasannya semua faham.
“Seharusanya ketika berkaitan dengan fasilitas umum apalagi Makam, hendaknya diprioritaskan. Tidak perlu saya jelaskan alasannya kenapa soal Makam harus sedikit diutamakan. Bayangkan saja kalau terjadi longsor susulan dan banyak Makam yang bongkar dan hanyut. Betapa sedihnya ahli waris yang ditinggalkan, yang akan ziarah mendoakan ahli kuburnya”, tutur tokoh masyarakat yang cukup kental pengetahuan releginya itu.
Sementara Eko Wahyudi Kepala Desa Sumberbaru pada keterangan sebelumnya pasca kejadian, kepada awak media menyampaikan.
“Kami berharap ada bantuan dari Pemerintah melalui Dinas yang terkait agar tidak terjadi ambrol lagi. Karena warga juga khawatir makam-makam keluarganya bongkar bila terjadi ambrol lagi. Selain itu tebing jembatan juga terancam ambrol, oleh karena itu solusinya harus dibronjong untuk menahan tebing sungai Kumbo itu mas”, ungkap dan harap Kades Sumberbaru Eko Wahyudi.
Ketika ditanya upaya apa yang dilakukan oleh Kepala Desa untuk mendapatkan perhatian dari Pemerintah. Kades Eko Wahyudi mengaku sudah bersurat ke BPBD, TAGANA dan Dinas Pengairan Kabupaten Banyuwangi. Selamet Riyanto (Yanto), pemerhati lingkungan wilayah Kecamatan Singojuruh. Dengan tegas berharap Pemerintah/Dinas terkait merespon keinginan masyarakat Desa Sumberbaru tersebut. (r35).