Kabaroposisinet, Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi menegaskan komitmennya untuk menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas utama dalam rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) tahun 2025-2045.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Mokh Sodiq Triwidianto, dalam sosialisasi Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 4 Tahun 2024 tentang RPJPD.
“Ketahanan pangan kita itu kekuatannya di mana kita jelas merupakan lumbung padi. Oleh karena itu, inilah yang menjadi prioritas kita,” ujar Sodiq dalam acara yang berlangsung di Gedung Kesenian Kabupaten Ngawi, Rabu (17/12/2024).
Sosialisasi tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pimpinan organisasi perangkat daerah, Badan Pusat Statistik (BPS), lembaga swadaya masyarakat, dan sejumlah undangan lainnya.
Agenda ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan dukungan terhadap arah pembangunan jangka panjang daerah.
Sodiq menekankan bahwa pengembangan sektor pertanian akan difokuskan pada penerapan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas.
“Jadi ini kita prioritaskan untuk kita kedepankan, bagaimana mengembangkan pertanian dengan menggunakan teknologi dan ini biasanya berkaitan dengan petani milenial,” tambahnya.
Selain itu, pendekatan berbasis teknologi dianggap penting untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan fluktuasi pasar pangan. Dengan demikian, Kabupaten Ngawi dapat tetap berperan sebagai penyokong utama ketahanan pangan nasional.
Langkah ini dianggap strategis mengingat posisi Kabupaten Ngawi sebagai salah satu lumbung padi nasional. Dengan mengoptimalkan sektor pertanian berbasis teknologi, pemerintah berharap dapat menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan sekaligus menarik generasi muda untuk terlibat dalam dunia pertanian.
Dalam RPJPD 2025-2045, pemerintah daerah juga akan mengintegrasikan program-program pendukung seperti pelatihan bagi petani milenial dan pengembangan infrastruktur pertanian. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing sektor pertanian di tengah perubahan zaman.
Pemkab Ngawi optimis bahwa prioritas pembangunan ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat, terutama para petani yang menjadi ujung tombak sektor pertanian di wilayah tersebut. Sosialisasi RPJPD menjadi langkah awal untuk memastikan semua pihak memiliki visi yang sama dalam mewujudkan tujuan ini. (RYS)