Acara Karnival Hari Jadi Kabupaten Bangkalan Ke 488, SMPN 4 Bangkalan Tampilkan Kostum Menyerupai Buah Salak

BANGKALAN Kabaroposisi.net, — Bupati Bangkalan R.KH Abdul Latif Amin  Imron membuka acara karnival budaya dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Bangkalan ke 488 disekitar alun-alun Kota Bangkalan tepatnya didepan Pendopo Agung Jalan Letnan Abdullah A. Yani, selasa (29/10/19) siang.

Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih sekitar lima jam tersebut, diikuti oleh beberapa perwakilan siswa SMA/SMP sederajat. Start awal diduki pagelaran musik Tok-Tok dan rombongan Bupati menggunakan Kereta Kencana, kemudian peserta karnival sesuai dengan urut nomor undian pemberangkatan.

Dalam sambutannya Ra Latif sapaan akrabnya menyampaikan, budaya karnival kali ini mengangkat tema Buah Salak yang mana hal tersebut merupakan salah satu Icon Kabupaten Bangkalan.

“Mari kita pertahankan kearifan lokal kabupaten bangkalan ini termasuk buah salak, bahkan bangkalan sendiri dulunya sudah dikenal dengan kota salak,” paparnya.

Sementara Dra. Atika guru keterampilan SMPN 4 Bangkalan menjelaskan, dalam kegiatan karnival tersebut, pihaknya menampilkan kostum terbaik yang menyerupai buah salak sesuai dengan tema kegiatan yaitu “Nilai Icon Bangkalan”.

Gebyar memeriahkan hari jadi

“Jadi kostum yang ditampilkan pada kegitan hari ini tentang buah salak, dimana di dalam bajunya itu kita konsep harus ada dasar batik dan banunya itu kayak daun salak,” tuturnya Atika.

Lebih lanjut kata dia, Perihal konsep pada kostum tersebut, merupakan inisiatif dari sekolah masing-masing sehingga pada penampilan peserta karnival walaupun dengan konsep tema yang sama namun penampilan kostumnya berbeda

“Untuk SMPN 4 ini kostumnya kita konsep dan rancang  desain sendiri sesuai dengan temanya, karena kalau kegiatan karnival ini kan harus wah,” ungkapnya.

Ditempat yang sama Herman Setiawan S.Pd Kepala SMPN 4 Bangkalan mengatakan, kegiatan karnival hari ini berkaitan dengan Hari Jadi Kabupaten Bangkalan ke 488 yang merupakan agenda rutinitas setiap tahunnya.

“Harapan kita kedepannya, agar budaya daerah (Kabupaten Bangkalan,red) itu harus diangkat seperti buah salak ini sesuai dengan kondisi bangkalan yang ada,” pungkasnya menutup pernyataan. (S.A)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *