Diperindag Gelar Banyuwangi Tradisional Market Festival 2019 & Launching SIM Pasar

Kabaroposisi.net (Banyuwangi)

Pasar Wit – Witan Alasmalang Singojuruh Rabu 30/10/2019 diramaikan dengan adanya kegiatan oleh Dinas Perindustrian Dan Pedagangan Banyuwangi. Yaitu digelarnya acara ” Banyuwangi Tradisional Market Tahun 2019 “. Tak ayal lagi bila selain tamu undangan juga masyarakat semburat padati Pasar Wit – Witan Alasmalang hari itu juga.

Hadir dalam acara tersebut Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas beserta istri, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, Sekda Banyuwangi Mujiono, Seluruh unsur SKPD, Forpimka Singojuruh, Anggota DPRD, Kepala Instansi Pemerintahan dan Pendidikan se Kecamatan Singojuruh, Kepala Desa se Kecamatan Singojuruh. Dan tamu undangan para tokoh masyarakat ulama dan Kiyai. Tamu istimewa hadir dari Pejabat Kementerian Pariwisata yaitu Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional Wilayah II ( Wawan ).

Setiba di lokasi acara, Bupati Banyuwangi dan Wakil Bupati dipersilahkan oleh penyelenggara untuk berkenan memberikan santunan kepada beberapa anak yatim dan penyerahan bantuan kursi roda kepada yang membutuhkannya. Acara pun dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan doa bersama.

Setelahnya adalah penyampaian laporan oleh Kadisperindag Sih Wahyudi selaku penyelenggara kegiatan. Dalam laporannya Kadisperindag Banyuawangi Sih Wahyudi, pertama menyampaikan bahwa kegiatan Banyuwangi Tradisional Market tahun 2019 dimulai pada bulan Juni lalu. Dengan kegiatan sosialisasi, penyuluhan, dan edukasi ke Pasar-Pasar. Untuk sementara diutamakan ke Pasar-Pasar milik Pemerintah yaitu sebanyak 21 Pasar. Kedua dilakukan kerja bhakti masal melibatkan beberapa warga, paguyuban, Forpimka, LH dll. di semua Pasar sejak bulan September.

Berikut dijelaskan terkait kegiatan kali ini Disperindag mengusung tema “Gerakan Pasar Bersih”. Dari 21 Pasar milik Pemda yang bisa ikut lomba tidak semua Pasar. Karena beberapa Pasar kegiatannya mingguan, yang diikutkan adalah Pasar harian sebanyak 13 Pasar. Dari adanya kegiatan-kegiatan itu menurut Kadis Sih Wahyudi muncul slogan-slogan dari Koordinator-Koordinator Pasar seperti, ” Pasar tanpa bau, Pasar tanpa lalat, dan Tiada waktu tanpa sapu. “Semoga itu semua tidak sekadar slogan-slogan saja”, harap Kadisperindag.

Pada kesempatan yang sama Kadisperindag melaporkan bahwa di hari ini juga akan dilaunching aplikasi dan sekaligus minta Bupati Anas untuk meresmikannya. Aplikasi yang dimaksud adalah aplikasi SIM Pasar ( Sistem Informasi Managemen Pasar ). Pasalnya menurut Kadis Sih Wahyudi dengan adanya aplikasi SIM itu, semua informasi-informasi dan kejadian di Pasar-Pasar akan terpantau termasuk masalah retrebusi Pasar.

Berikut sambutan Asisten Deputi Pengembangan Destinasi (Wawan ) dari Kementerian Pariwisata. Sebelum memberikan sambutannya menyerahkan bantuan lampu penerangan untuk dua Masjid yaitu Masjid Sunan Giri Kemiren dan Masjid Baitu Muttaqin Alasmalang. Yang mana bantuan tersebut adalah janji Menteri Pariwisata saat itu yaitu Arief Yahya. Dalam sambutannya Wawan Asisten Deputi Destinasi, atas nama Kementerian Pariwisata menyampaikan ucapan terima kasih dan ucapan selamat atas terselenggaranya ivent yang menurutnya unik, menarik, dan keren yaitu ” Banyuwangi Tradisional Market Festival “. Ucapan selamat juga disampaikan atas dilaunchingnya SIM (Sintem Informasi Managemen Pasar). Kata Wawan ini membuktikan bagaimana upaya Banyuwangi khusunya Bupatinya. Mendesain suatu ivent yang bisa menarik dan bisa mengangkat perekonomian masyarakatnya.

Bupati Anas sebelum memberikan sambutannya, serahkan hadiah kepada para pemenang lomba Pasar Bersih. Lanjut pada kesempatan tersebut Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya mukaddimahi dengan menyampaikan.

“Bahwa Festival bukan hanya soal seni tapi jadi alat konsolidasi untuk mempertemukan berbagai stakeholder dan berbagai kelompok masyarakat “, Mukaddimahnya.

Bupati Anas menyampaikan apresiasi terhadap Camat Singojuruh Muhammad Lutfi, S.Sos.,M.Si, dikatakan oleh Bupati Anas dihadapan hadirin bahwa di Kecamatan Singojuruh telah tumbuh berbagai kegitan tradisional.

Berikut Bupati Anas menyampaikan alasan kenapa Festival Pasar Bersih ditempatkan di Pasar Wit Witan. Salah satunya disebutkan ingin mengapresiasi tumbuhnya pasar-pasar rakyat. Menurut Bupati Anas, pasar bagi Indonesia bukan soal traksaksinya tapi bisa menjadi budaya silaturrahmi. Sedikit disitir bahwa keberadaan pasar-pasar modern hilangkan budaya silaturrahmi. Dikatakan pula bahwa pasar-pasar tradisional sesuai visi Presiden keindahan Indonesia yang harus dimaksimalkan, diintegarsikan dengan salah satunya adalah Pariwisata. Begitu juga Pariwisata kata Bupati Anas bukan soal alamnya yang hebat, infrastrukturnya yang mewah, tapi unsur budaya dan tradisinya yang jadi kekuatannya.

Setelah itu Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas berkenan untuk meresmikan atau membuka Launching aplikasi SIM ( Sistem Informasi Managemen Pasar ) yang ditandai dengan pemotongan rangkaian bunga melati. Dilanjutkan Bupati Anas bersama-sama yang lain blusukan ke lapak-lapak pedagang yang ada di Pasar Wit – Witan didampingi oleh Camat Singojuruh Muhammad Lutfi, S.Sos.,M.Si. (rh35/ktb).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *