Diduga Limbah B3 Buat Tanggul Bantaran Sungai

Kediri kabaroposisi.net, _ Geger bau menyengat dan berasap ganggu aktivitas warga desa Maesan kecamatan mojo kabupaten Kediri.

Aroma menyengat dan berasap menyelimuti daerah Mojo, Minggu(8/12/2019). Fenomena ini terjadi secara merata hampir di seluruh wilayah desa Maesan kondisi ini praktis membuat resah penduduk desa Maesan khususnya.

Bacaan Lainnya

Banyak yang mengaku terganggu aktifitasnya dan merasakan pusing kepala akibat bau tak sedap itu.
setelah sejumlah warga mencari sumber bau yang menyengat, ternyata bersumber dari tumpukan karung yang di duga berisi zat kimia.

Warga ikut menyaksikan tumpukan yang berbau dan berasap

Bahan penahan tanggul di bantaran sungai timur jembatan Maesan bangak dugaan adalah Limbah B3, dengan terkena hujan karung karung tersebut mengeluarkan asap tebal sehingga menimbulkan bau busuk yang menyengat.

seorang warga, yang tidak mau disebutkan indentitasnya menuturkan, “Masalah bau busuk itu bahkan telah menjadi viral di berbagai media sosial seperti facebook, saya pikir cuma sendiri saja yang mencium bau ini, ternyata saat periksa ponsel di beberapa grup percakapan juga ramai di perbincangkan”, ujar warga Maesan.

Sementara kepala desa Maesan Ahmad ketika di hubungi kabaroposisi.net lewat seluler menjelaskan penumpukan karung di duga berisi zat kimia untuk tanggul di bantaran sungai dan tidak ada izin pada pihak pemerintah desa.

Cuman beliau (kades.red) memaparkan setelah pemasangan selesai pernah di ajak meninjau lokasi sama pemilik tanah saudara Badrul Munir yang juga menjabat kades Banjaranyar bersama dinas Lingkungan Hidup.

Karena ini sangat membahayakan warganya maka Ahmad selaku kepala desa Maesan melaporkan ke Polsek Mojo.

Sementara Kapolsek mojo AKP wahana ketika di hubungi media lewat seluler menyatakan,” sudah merespon laporan dari Ahmad kepala desa Maesan dan sudah di tindak lanjuti, datang ke lokasi mengambil Semple untuk di lab forensik apa sebenarnya bahan kimia tersebut, sekarang sudah di tangani oleh dinas lingkungan hidup provinsi tinggal menunggu hasilnya tuturnya”. (uli)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar