Demokrasi Terunik, Pilkadus Pemilihnya Khusus Kaum Emak – Emak

Kabaroposisi.net (Banyuwangi)

Dalam rangka mengisi kekosongan pejabat Kepala Dusun Kunir Desa Singojuruh Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi. Pemerintah Desa gelar Pemilihan Kepala Dusun ( Pilkadus ) Selasa 17/12/2019 di Balai Dusun Kunir Desa Singojuruh.

Ambil jalan dilakukan pemilihan menentukan pejabat Kepala Dusun Kunir, lantaran masyarakat yang menghendaki. Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Desa Singojuruh SUHARTO,

“Pemerintah Desa sudah sosialisasikan kepada masyarakat tentang prosedur dan tata cara menetapkan Kepala Dusun sesuai aturan yang berlaku. Namun karena masyarakat menghendaki dengan cara dipilih, ya saya selaku Kepala Desa dengan pertimbangan menghormati aspirasi masyarakat dan demi menjaga kondusifitas kehidupan masyarakat di desa saya. Selain itu saya tidak mau ada kesan seolah – olah dikondisikan menentukan Kepala Dusun ini. Oleh karena itu Pemerintah Desa segera bentuk Panitia untuk segera digelar Pilkadus, dan untuk menjamin kenetralan unsur Panitianya terdiri para Kepala Dusun dan staf desa”, jelasnya.

Jadi unik dan sepertinya hanya terjadi di Dusun Kunir Desa Singojuruh, karena dalam Pilkadus ini Panitia hanya memberikan hak memilih kepada kaum ibu – ibu / perempuan.  Sememtara untuk bapak – bapak / laki – laki hanya mengantarkan dan jadi penonton saja. Suhu politik ayem – ayem saja seolah tidak ada kesan kompetisi pada Pilkadus Kunir. Sesekali terdengar bahasa candaan dari para ibu – ibu melontarkan kata – kata, ” Wong lanang sing usah milu – milu nyoblos wis, magih pengalaman wong wadon ( orang laki gak usah ikut nyoblos sudah, masih pengalaman orang perempuan )”, cetus salah satu ibu – ibu dari balik bilik suara disambut sorak sorai dan tawa ibu – ibu yang lainnya.

Pantauan media terlihat di lokasi Camat Singojuruh Trisetia Supriyanto, S.STP.,M.Si bersama beberapa stafnya pantau langsung kegiatan Pilkadus Kunir. Dalam konfirmasinya Camat Tri menyampaikan, bahwa sehunbungan dengan penentuan Kepala Dusun dengan cara pemilihan langsung, selain memang harus mengacu aturan yang ada. Pertimbangan – pertimbangan lain yang lebih penting diperhatikan juga.

“Ya karena ini memang kehendak dan kesepakatan masyarakat, apalagi pertimbangan Pak Kades demi menjaga kondusifitas ya gak masalah. Yang penting Pemerintah Desa sebelumnya sudah mensosialisasikan kepada warganya prosedur dan tata cara penetapan Kepala Dusun seperti apa, tapi aspirasi masyarakat ternyata pemilihan langsung yang diminta ya gak masalah. Dan ini unik sekali pemilihnya hanya kaum ibu – ibu saja suasananya adem ayem”, ujar Camat Tri.

Calon Kepala Dusun Kunir yang berkompetisi untuk medapatkan dukungan dari masyarakat adalah Calon No. Urut : 1, ROSULI dan Calon No. Urut : 2, NANANG KOSIM. Kedua Cakadus Kunir tersebut masih tergolong muda – muda dan terlihat energik. Sementara jumlah hak pilih perempuan di Dusun Kunir sebanyak 731 hak pilih dan semua sudah menerima surat undangan dari Panitia. Ada beberapa surat undangan yang dikembalikan ke Panitia karena yang bersangkutan ada di perantauan dan tidak bisa hadir.

Meski hanya pemilihan tingkat dusun demi lancarnya pelaksanaan Pilkadus dan antisipasi hal – hal yang tidak diinginkan. Pemerintah Desa libatkan aparat keamanan dari unsur POLRI ( Polsek Singojuruh ), Koramil 0825/13 Singojuruh dan Linmas Desa. Pemungutan suara oleh Panitia dilangsungkan jam : 07:00 Wib ditutup jam : 12:00 Wib diteruskan penghitungan surat suara.

Jumlah surat suara terpakai sebanyak 477 suara tidak sah sebanyak 4 suarq,dari hasil perhitungan Calon No. Urut : 1, ROSULI memperoleh suara dukungan emak – emak sebanyak 346 suara. Sementara Calon No. Urut : 2, NANANG KOSIM peroleh dukungan suara dari emak – emak sebanyak 127 suara. Artinya kemenangan mutlak pada Pilkadus Kunir oleh Calon No. Urut : 1, ROSULI setelah mengungguli rivalnya Calon No. Urut : 2, NANANG KOSIM dengan selisih suara sebanyak 219 suara. (rh35/ktb).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *