Kabaroposisi.net (Banyuwangi)
Belum hilang dari ingatan betapa meriahnya acara pelepasan Ekspor Kopi Perdana oleh Bupati Banyuwangi H. Andullah Azwar Anas. Yang digelar oleh PTPN XII Kebun Malangsari di Afd. Ledoksari beberapa hari lalu. Hari ini Minggu 29/12/2019 suasana yang sama bahkan lebih meriah itu kembali hadir. Yaitu dalam rangka Launching Pasar Kuliner Kopi Lanang Kebun Malangsari.
Bisa dibilang lahirnya Pasar Kuliner Kopi Lanang Kebun Malangsari terinspirasi dan tercetus dari pidato Bupati Banyuwangi. Yang mana pada waktu itu Bupati Anas singgung dan apresiasi akan keindahan alam lingkungan perkebunan. Dan gelitik Manager Kebun Malangsari kalau bisa di lingkungan perkebunan yang indah dan nyaman itu ada tempat yang bisa jadi wisata kuliner. Pihak kebun merespon pidato Bupati sehingga terselenggaralah acara Launching Pasar Kuliner Kopi Lanang kali ini.
Seperti biasa Bupati Anas setiap menghadiri sebuah acara setiba di lokasi langsung memberikan santunan kepada Anak Yatim dan duafa. Hadir juga bersama Bupati unsur Forpimda, Wakil Bupati (Yusuf Widiatmoko, S.Sos.), Wakil Ketua DPRD (Ruliyono), Sekretaris Daerah (Mujiono) beberapa Kepala Dinas, para Camat, dan tamu undangan penting lainnya.
Ir. Cholidi selaku Direktur Utama PTPN XII dalam pidotonya menyampaikan,
“Alhamdulillah kami bersama – sama Maneger dan berbagai pihak dengan gerak cepat, bisa bayar hutang keinginan Bupati Anas dalam hal menciptakan sebuah Destinasi Wisata Pasar Kuliner Kopi Lanang Malangsari.”..tuturnya.
Ir. Cholidi juga sampaikan kepada Bupati Anas, “selain mengelola kebun sendiri PTPN XII dan tanaman lainya, kami juga membina kebun kopi Rakyat kurang lebih 900 Ha. Dan melalui pengawalan, pemeliharaan dan bimbingan dari Maneger mereka bisa mengasilkan kwalitas kopi yang sama serta kita ekspor bersama sama menjadi sebuah produk ekspor kebun Malangsari.” paparnya.
Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya panjang lebar urai beberapa hal yang bersifat memotifasi dan mengedukasi bagaimana Banyuwangi ke depan lebih baik.
“Harapan saya ke depan tempat ini meskipun jauh bagaimana akan dicari oleh orang, maka oleh karena itu, tempat ini nanti saya harap bukan hanya jadi tempat orang ngopi. Tapi saya minta juga harus menyediakan stok kopi tapi yang bisa dijual pada pemgunjung. Tapi dibatasi tidak boleh orang beli lebih dari satu kwintal di sini, beli maksimal 5 sampai 10 kilo saja. Sekaligus saya minta sediakan kopi yang kualitas ekspor di Italy. Ini semua adalah cara kita bagaimana masyarakat sejahtera, karena kalau rakyat sejahtera dan bahagia maka yang berurusan dengan hukum akan kurang”, ungkapnya.
Untuk itu Bupati Anas kepada hadirin pada kesempatan tersebut juga menghimbau,
“Ke depan jaga kebersihan dan keindahan, karena tempat ini juga akan jadi tempat bertemunya teman – teman Barista kopi. Pemda Banyuwangi telah melantik bahkan bersama BRI, BRI bersama beberapa Perbankan kita membantu alat resing kopi kepada petani kopi. Kenapa, supaya petani – petani kopi tidak hanya bisa menghasilkan kopi yang kualitas bagus tapi yang juga enak rasanya”,
Bahkan Bupati Anas berharap kepada para pihak kalau bisa rapat – rapat digelar di tempat itu saja. Tempat ini menjadi tempat yang nyaman sehingga menjadi tempat bertemunya masyarakat. Bupati juga minta diberikan fasilitas kepada anak – anak Barista kopi untuk bisa menjual kopi di tempat itu. Dengan harapan di tempat itu pengunjung tidak hanya bisa merasakan nikmatnya kopi, tapi juga bisa beli kopi berkualitas ekspor di tempat itu. Harapannya juga tempat tersbut menjadi tempat atau wahana edukasi karena ditempat tersebut ada program pembibitan kopi unggulan.
Dikonfirmasi berbeda Manager Kebun Malangsari Sanuri kepada media menyampaikan.
“Acara ini bermula dari dilaksanakannya pelepasan ekspor perdana ke negara tujuan Italy, Prancis, dan Belanda oleh bapak Bupati. Kemudian dari situ tercetuslah ide bahwa tempat ini layak dikembangkan ke depan karena bisa sebagai wahana edukasi pembelajaran untuk anak – anak didik kita. Disamping itu kita buat pasar kuliner ini berbeda yang mana rasa makanannya punya ciri khas sentuhan rasa kopi lanang”, tuturnya.
Rencana ke depan setelah launching akan dilakukan penyempurnaan lokasi Pasar Kuliner tersebut. Dan untuk itu Manager Sanuri mengaku sudah membahas dengan beberapa Kepala Dinas juga dengan Bupati. Yang targetnya kurang lebih satu setengah bulan ke depan sudah bisa selesai. Dan sinergisitas dengan pihak Pemerintah Daerah juga Pemerintah Desa dan Kecamatan juga baik untuk bisa mewujudkan program tersebut.
“Saya berharap keberadaan Pasar Kuliner di Kebun Malangsari bisa bermanfaat dan membantu menunjang peningkatan kesejahteraan masayarakat baik masyarakaat lingkungan Perkebunan maupun masyarakat sekitar”, tegasnya. (ktb/rh35).