Kabaroposisi.net (Banyuwangi)
Dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Banyuwangi, Istu Handono, M.Pd. Beberapa SMAN mengirimkan delegasi dari kegiatan ekstrakurikuler KIR di SMA Negeri Taruna Santri Darussholah, Minggu 12 Januari 2020. Pertemuan yang digagas oleh siswa siswi anggota KIR di masing-masing sekolah tersebut membentuk forum yang kemudian diberi nama Forum Peneliti Muda Banyuwangi.
Kepala Sekolah SMAN Trasanda Mochammad Rifai, M.Pd dalam sambutannya selaku tuan rumah menyampaikan.
“Pertemuan ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan nasional peneliti muda Indonesia beberapa hari lalu yang dikemas dalam kegiatan Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional 2019 di Banyuwangi. Sesuai anjuran Bupati Banyuwangi bahwa saatnya pelajar yang giat dalam kegiatan ilmiah tidak lagi berkompetisi di atas kertas yang bersifat teoritis. Negeri ini sedang butuh tenaga-tenaga peneliti untuk pengembangan pembangunan nasional. Masih menurut Bupati Anas, Banyuwangi butuh sentuhan para ilmuwan yang objektif sebagai bahan referensi untuk program-program pembangunan. Apalagi sekarang Banyuwangi lagi giat membangun destinasi wisata dengan infrastruktur pendukungnya. Juga di Banyuwangi ada beberapa aktivitas proyek antara lain pertambangan di Gunung Tumpangpitu, rencana optimalisasi Pulau Tabuhan, Banyuwangi Geopark, pengembangan Jatim Park di Banyuwangi, dst.”, ungkap Kasek yang selalu tampil beda ini.
Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Banyuwangi Istu Handono, M.Pd memaparkan. Peneliti-peneliti muda diperlukan melakukan kajian-kajian ilmiah dengan dukungan data yang akurat. Mantan kepala SMA Negeri itu menguatkan pentingnya para peneliti. Dan untuk itu, Istu Handono menyatakan diri bahwa forum para peneliti remaja ini akan dimimpinnya. Lembaga bentukan anak-anak ini, aset dinas pendidikan. Oleh karena itu, harus diberdayakan untuk kepentingan kemajuan bangsa. Pendidikan berhasil tidak hanya sukses membentuk anak-anak yang pintar secara akademik, tetapi berkarakter unggul serta siap menjadi tulang punggung pembangunan.
Masih urai Istu Handono yaitu meminta anak-anak yang tergabung dalam forum tersebut melakukan tindakan nyata.
“Sudah tidak lagi kita bertemu dalam forum lomba saling mengalahkan, melainkan bersinergi, berjejaring, bekerja sama membangun kekuatan bersama untuk membahas kepentingan bersama. Kita tunggu, seperti apa gerakan para peneliti muda ini setelah membentuk forum. Selamat terbentuknya Forum Peneliti Muda Banyuwangi, semoga membawa manfaat”, supportnya. (rh35).