Kabaroposisi.net (Banyuwangi)
Upaya mempertahankan eksistensi Pasar Wit – Witan Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Banyuwangi. Camat Singojuruh Trisetia Supriyanto, S.STP.,M.Si Minggu 19/01/2020 memberikan pengarahan dan motivasi kepada seluruh penghuni Pasar Wit – Witan dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Alasmalang.
Di Pasar Wit – Witan ada yang menarik, ketika jualan di lapak – lapak sudah jelang habis para pedagang lapak kompak memukul pentongan dari bambu yang tergantung di masing – masing lapak. Dan itu juga jadi penanda bahwa waktunya para pedagang berkumpul untuk dilakukan koordinasi dan evaluasi kegiatan usaha jualannya hari itu. Saat itulah Camat Trisetia menyempatkan diri untuk ngobrol – ngobrol bersama para pedagang Pasar Wit – Witan.
Pada kesempatan itu Camat TriĀ menyampaikan bahwa akhir – akhir ini bermunculan tempat – tempat kuliner bersaing dengan Pasar Wit – Witan. Kondisi yang seperti itu bisa membuat Pasar Wit – Witan kalau tidak ada inovasi menciptakan hal – hal yang baru. Pasalnya menurut Camat Tri para pedagang juga Pokdarwis jangan stagnan dengan tampilan – tampilan yang selama ini dilakukan. Ciptakan hal – hal yang membuat penasaran pengunjung untuk ada keinginan kembali lagi berkunjung.
Camat Tri juga berharap ada sesuatu yang bisa jadi media informasi ke luar, satu contoh ada properti yang bisa dibawa pulang pengunjung ada tulisan Pasar Wit – Witan. Karena kata Camat kalau yang dipersembahkan tetap itu – itu saja pengunjung bosan. Diibaratkan oleh Camat sebuah tontonan film di gedung – gedung bioskop, untuk menarik pengunjung maka judul film yang ditampilkan harus berbeda. Untuk membuat pengunjung penasaran apa yang akan terjadi di Pasar Wit – Witan di minta Pokdarwis 2 atau 3 hari sebelumnya mensosialisasikan atau mempublikasikan lewat media informasi medsos.
Support Camat kepada pedagang untuk tidak khawatir tidak laku kalau harga jual kuliner lebih mahal. Karena selain menjual keistimewaan menu kuliner juga menjual kenyamanan fasilitas dan pelayanan kepada pengunjung. Oleh karena itu Camat Tri minta kepada para pedagang melengkapi fasilitas di lapak – lapak masing – masing salah satunya tempat duduk. Di pasar Wit – Witan juga harus ada tempat atau fasilitas yang bisa digunakan tempat meating atau tempat singgahan pengunjung. Tapi bentuk bangunannya harus nuansa alami menyesuaikan dengan kondisi alam.
Diakhir penyampaiannya Camat muda Trisetya Supriyanto, S.STP.,M.Si ajak pedagang pasar Wit – Witan dan Pokdarwis berkomitmen. Yaitu pasar Wit – Witan harus “bebas dari sampah berbahan plastik”. Oleh karenanya ditekankan properti kemasan makanan dan minuman diupayakan menggunakan bahan – bahan alami. Kepada petugas kebersihan juga diminta untuk benar – benar peka, ketika ada terlihat sampah plastik untuk segera di sikapi. (rh35).